MAKALAH
LAPORAN HASIL KUNJUNGAN
PERKAMPUNGAN BUDAYA BETAWI SETU
BABAKAN
(Ditujukan untuk memenuhi mata
kuliah Konsep Dasar IPS)
Dosen: Ajat Sudrajat, M,Pd
Disusun oleh:
Nama:
Afrilia Rosmawati
NIM:
1815152483
Kelas:
F PGSD 2015
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga dalam penyusunan laporan Kunjungan
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan ini dapat disusun dengan baik, dan tak
lupa kami ucapkan terimakasih kepada:
• Kepada orang tua kami
yang telah memberikan dukungan dalam penyusunan karya tulis ini.
• Bapak Ajat
Sudrajat, S.Pd, M,Pd dosen mata kuliah Konsep Dasar IPS yang telah memberikan bimbingan dan
pengawasan kepada penyusun karya tulis ini.
• Seluruh pengawas dan
pembimbing pada saat kunjungan ke Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan.
Dengan di susunnya karya tulis ini kami berharap mudah-mudahan karya tulis
ini bermanfaat bagi pembaca.
Dengan tidak mengurangi rasa hormat kepada para pembaca kami sebagai
penyusun mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para
pembaca, untuk lebih kesempurnaannya karya tulis yang kami susun ini.
Jakarta,04 Desember
2015
Penulis
DAFTAR
ISI
Kata Pengantar...................................................................................................... i
Daftar Isi............................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah................................................................................. 1
1.2 Tujuan Kunjungan.......................................................................................... 2
1.3 Tujuan
Laporan.............................................................................................. 2
1.4 Manfaat Kunjungan....................................................................................... 2
1.5 Metodologi Pengumpulan Data...................................................................... 2
1.6. Lokasi Kunjungan dan Waktu....................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................... 4
2.1 Sejarah Perkampungan Budaya Betawi Setu
Babakan.................................. 5
2.2 Kegiatan......................................................................................................... 7
2.2.1 Makanan Khas Betawi (Kembang Goyang)......................................... 7
2.2.2 Kerajinan Betawi (Batik Khas)............................................................. 8
2.2.3 Kesenian Betawi (Ondel-ondel)............................................................ 8
BAB III PENUTUP............................................................................................. 10
3.1 Kesimpulan...................................................................................................... 10
3.2 Saran................................................................................................................ 10
Daftar Pustaka....................................................................................................... 11
Lampiran............................................................................................................... 12
Bab I
Pendahuluan
1.1
Latar Belakang Masalah
Berkaitan dengan mata kuliah konsep dasar IPS,
pengembangan dan kebudayaan daerah-daerah di Indonesia sangat diperlukan.
Sebagai mahasiswa jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, kita diwajibkan untuk
mengenal dan melestarikan kebudayaan di Indonesia yang beragam.
Dengan adanya globalisasi di zaman sekarang ini,
kebudayaan daerah akan semakin tergeser kepopulerannya. Dengan mengenal dan
berusaha mencintai budaya Indonesia, maka budaya tidak akan hilang ditelan arus
globalisasi, dan kita sebagai calon guru dapat mengenalkan negara kita yang
kaya akan budaya kepadamurid-murid kita nanti agar mereka pun dapar menjaga
kebudayaan agar tidak hilang maupun dicuri negara lain.
Indonesia merupakan salah satu negara yang mempunyai
kebudayaan yang sangat beraneka ragam baik jumlahnya maupun keanekaragamannya.
Karena keanekaragaman tersebutlah indonesia menjadi daya tarik bangsa lain dari
belahan dunia untuk mengetahuinya bahkan tidak sedikit mereka juga
mempelajarinya karena selain beraneka ragam budaya Indonesia dikenal sangat
unik.Budaya juga merupakan identitas bangsa yang harus dihormati dan dijaga
serta perlu dilestarikan agar kebudayaan kita tidak hilang dan bisa menjadi warisan
anak cucu kita kelak. Hal ini tentu menjadi tanggungjawab para generasi muda
dan juga perlu dukungan dari berbagai pihak, karena ketahanan budaya
merupakansalah satu Identitas suatu negara. Kebanggaan bangsa indonesia akan
budaya yang beraneka ragam sekaligusmengundang tantangan bagi seluruh rakyat
untuk mempertahankan budaya lokal agar tidak hilang ataupundicuri oleh bangsa
lain. Sudah banyak kasus bahwa budaya kita banyak yang dicuri karena
ketidakpedulian paragenerasi penerus, dan ini merupakan pelajaran berharga
karena Kebudayaan Bangsa Indonesia adalah hartayang mempunyai nilai yang cukup
tinggi di mata masyarakat dunia.Dengan melestarikan budaya lokal kita bisa
menjaga budaya bangsa dari pengaruh budaya asing, danmenjaga agar budaya kita
tidak diakui oleh Negara lain.
Seiring berkembangnya zaman,menimbulkan perubahan
pola hidup masyarakat yang lebih modern. Akibatnya, masyarakat lebih
memilihkebudayaan baru yang mungkin dinilai lebih praktis dibandingkan dengan
budaya lokal.Begitu banyak faktor yang menyebabkan budaya lokal dilupakan
dimasa sekarang ini, misalnyamasuknya budaya asing. Masuknya budaya asing
adalah hal yang wajar dikarenakan suatu negara tentu akan membutuhkan
input-input berupa budaya asing dengan syarat budaya itu sejalan dengan budaya
kita ini.
Melihat kenyataan bahwa para generasi muda bangsa
Indonesia saat ini lebih memilih kebudayaan asing yang mereka anggap lebih
menarik ataupun lebih unik dan praktis, kebudayaan lokal banyak yang luntur
akibat tidak ada generasi penerus yang akan mewarisinya. Perlunya menumbuhkan
kesadaran akan pentingnya budaya yang mana kebudayaan Indonesia adalah
budaya-budaya lokal adalah kewajiban setiap lapisan masyarakat, dimana peran
setiap mereka yang terus berusaha untuk mewarisi kekuatan budaya lokal akan
menjadi kekuatan budaya itu untuk tetap ada.
1.2.
Tujuan Kunjungan
Tujuan dari kunjungan ke perkampungan budaya betawi
Setu Babakan ini adalah untuk mengenal lebih jauh apa saja budaya betawi yang
harus dijaga, dikembangkan, dan dikenalkan kepada masyarakat dan anak-anak
generasi muda yang sekarang ini lebih
tertarik dengan gadget daripada bermain dan bersosialisasi dengan teman
sebayanya, dan mengenal wawasan tentang negaranya sendiri.
1.3.
Tujuan Laporan
Laporan
ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Konsep Dasar IPS dan sebagai
1.4.
Manfaat Kegiatan
Manfaat dari kunjungan ini adalah:
·
Menambah wawasan
tentang budaya betawi yang beragam
·
Menambah kecintaan terhadap budaya Betawi yang harus
dilestarikan dan dijaga, agar generasi muda di masa depan dapat juga mengenal
kebudayaan betawi yang beraneka ragam
1.5.
Metodologi Pengumpulan Data
Ada beberapa metode peneliatian yang dilakukan saat
melakukan kunjungan di perkampungan budaya betawi Setu Babakan kemarin, yaitu:
·
Metode Observasi
Penulis melakukan observasi lapangan
dengan mengambil dan mengumpulkan data melalui praktik dan turun langsung.
·
Metode Wawancara
Penulis melakukan tanya jawab dengan
pemandu wisata, karyawan atau pengelola tempat wisata.
·
Metode Ceramah
Pemandu wisata memberikan ceramah dan
penjelasan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan kebudayaan betawi.
1.6.
Lokasi Kunjungan dan Waktu
Lokasi kunjungan observasi kami adalah Perkampungan
Budaya Betawi Setu Babakan yang terletak di Srengseng Sawah,
kecamatan Jagakarsa, Jakarta
Selatan, Indonesia dekat
Depok. Kunjungan
ini dilaksanakan pada Senin, 30 November 2015.
Bab II
Pembahasan
2.1. Sejarah
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
Setu
Babakan atau Danau Babakan terletak di Srengseng Sawah,
kecamatan Jagakarsa, Jakarta
Selatan, Indonesia dekatDepok yang
berfungsi sebagai pusat Perkampungan Budaya
Betawi, suatu area yang dijaga untuk menjaga warisan budayaJakarta, yaitu
budaya asliBetawi. Situ atau
setu Babakan merupakan danau buatan dengan area 32 hektar (79 akre) dimana
airnya berasal dariSungai Ciliwung dan saat ini digunakan untuk
memancing bagi warga sekitarnya. Danau ini juga merupakan tempat untuk rekreasi
air seperti memancing, sepeda air, atau bersepeda mengelilingi tepian setu.
Setu Babakan adalah kawasan hunian yang memiliki
nuansa yang masih kuat dan murni baik dari sisi budaya, seni pertunjukan,
jajanan, busana,, rutinitas keagamaan, maupun bentuk rumah Betawi. Dari
perkampungan yang luasnya 289 Hektar, 65 hektar di antaranya adalah milik
pemerintah di mana yang baru dikelola hanya 32 hektar. Perkampungan
ini didiami setidaknya 3.000 kepala keluarga. Sebagian besar penduduknya
adalah orang asli Betawi yang sudah turun temurun tinggal di daerah tersebut.
Sedangkan sebagian kecil lainnya adalah para pendatang, seperti pendatang dari
Jawa Barat, jawa tengah, Kalimantan, dll yang sudah tinggal lebih dari 30 tahun
di daerah ini.
Setu Babakan, sebagai sebuah kawasan Cagar Budaya
Betawi, sebenarnya merupakan objek wisata yang terbilang baru. Peresmiannya
sebagai kawasan cagar budaya dilakukan pada tahun 2004, yakni bersamaan dengan
peringatan HUT DKI Jakarta ke-474. Perkampungan ini dianggap masih
mempertahankan dan melestarikan budaya khas Betawi, seperti bangunan, dialek
bahasa, seni tari, seni musik, dan seni drama.
Dalam sejarahnya, penetapan Setu Babakan sebagai
kawasan Cagar Budaya Betawi sebenarnya sudah direncanakan sejak tahun 1996.
Sebelum itu, Pemerintah DKI Jakarta juga pernah berencana menetapkan kawasan
Condet, Jakarta Timur, sebagai kawasan Cagar Budaya Betawi,
namun urung (batal) dilakukan karena seiring perjalanan waktu perkampungan
tersebut semakin luntur dari nuansa budaya Betawi-nya. Dari pengalaman ini,
Pemerintah DKI Jakarta kemudian merencanakan kawasan baru sebagai pengganti
kawasan yang sudah direncanakan tersebut. Melalui SK Gubernur No. 9 tahun 2000
dipilihlah perkampungan Setu Babakan sebagai kawasan Cagar Budaya Betawi. Sejak
tahun penetapan ini, pemerintah dan masyarakat mulai berusaha merintis dan
mengembangkan perkampungan tersebut sebagai kawasan cagar budaya yang layak
didatangi oleh para wisatawan. Setelah persiapan dirasa cukup, pada tahun 2001,
Setu Babakan diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta, Sutiyoso, sebagai kawasan
Cagar Budaya Betawi. Sebelum itu, perkampungan Setu Babakan juga merupakan
salah satu objek yang dipilih Pacifik Asia Travel Association (PATA)
sebagai tempat kunjungan wisata bagi peserta konferensi PATA di Jakarta pada
bulan Oktober 2002.
Perkampungan Setu
Babakan adalah sebuah kawasan pedesaan yang lingkungan alam dan budayanya
yang masih terjaga secara baik. Wisatawan yang berkunjung ke kawasan cagar
budaya ini akan disuguhi panorama pepohonan rindang yang akan menambah suasana
sejuk dan tenang ketika memasukinya. Di kanan kiri jalan utama, pengunjung juga
dapat melihat rumah-rumah panggung berarsitektur khas Betawi yang masih
dipertahankan keasliannya.
Yang tak kalah menarik,
di perkampungan ini juga banyak terdapat warung yang banyak menjajakan
makanan-makanan khas Betawi, seperti ketoprak, ketupat nyiksa, kerak telor,
ketupat sayur, bakso, laksa, arum manis, soto betawi, mie ayam, soto mie, roti
buaya, bir pletok, nasi uduk, kue apem, toge goreng, dan tahu gejrot.
Fungsi dari
Perkampungan Budaya Betawi berdasarkan Perda No. 3 Tahun 2005 ada 6, yaitu:
1. Sebagai sarana ibadah;
2. Sebagai sarana
pemukiman atau tempat tinggal;
3. Sebagai sarana
informasi;
4. Sebagai sarana
pelestarian dan pengembangan;
5. Sebagai sarana
penelitian dan;
6. Sebagai sarana
pariwisata.
Terdapat 3 konsep
wisata yang tersedia di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan ini, yaitu:
·
Wisata Budaya
Budaya yang
diperkenalkan di perkampungan ini tentu saja budaya betawi. Pengelola Setu
Babakan bekerjasama dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan mengadakan acara
rutin setiap hari Minggu Pukul 13.00 - 16.00 WIB menampilkan berbagai kesenian
khas Betawi seperti kesenian tari, musik tanjidor, ondel-ondel, lenong, gambang
kromong dan pencak silat. Selain itu, setiap hari Rabu dan Minggu sore
terdapat juga pelatihan kesenian tari, musik dan beladiri betawi yaitu Silat
Beksi.
Sedangkan event
tahunan yang diadakan dalam rangka ulang tahun Jakarta berupa festival budaya
betawi semisal gebyar budaya betawi yang konten acaranya adalah penampilan
seni, lomba-lomba yang berkaitan dengan kebudayaan betawi, serta
prosesi-prosesi budaya Betawi, seperti upacara pernikahan, sunat, akikah,
khatam Al-Qur‘an, dan nujuh bulan.
Selain itu terdapat 2
event yang biasa diadakan, yaitu event reguler dan event tahunan. Untuk event
reguler seperti yang sudah dijelaskan di atas, adalah acara rutin yang
dilakukan seperti pagelaran kesenian betawi serta pelatihan kesenian-kesenian
betawi, untuk pengunjung yang ingin menyaksikan pagelaran ini dapat datang
langsung ke Perkampungan Budaya Betawi tanpa dipungut biaya alias gratis.
·
Wisata Kuliner
Tidak lengkap rasanya
apabila datang ke suatu tempat wisata belum mencicipi kulinernya, jangan
khawatir di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan ini deretan penjaja makanan
sepanjang Setu Babakan menawarkan banyak plihan kepada pengunjung. Pedagang
setempat menjajakan makanan khas Betawi, seperti kerak telor, selendang
mayang, gado-gado, pecak gurame, hingga laksa betawi. Serta minuman
khas betawi yaitu bir pletok. Jajanan khas yang tak perlu merogoh kocek
terlalu dalam. Konsep kuliner di Setu Babakan memang diperuntukkan untuk
jajanan rakyat.
·
Wisata Air
Dengan adanya 2 setu
di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan, yaitu setu Mangga Balong dan setu
Babakan maka ini membuka peluang adanya wisata air. Pengunjung dapat melakukan
beberapa kegiatan contohnya memancing, danau ini dapat menjadi
lokasi yang tepat untuk berburu berbagai macam ikan air tawar. Mulai dari ikan
sepat, lele, ikan mas, dan ikan gurame. Juga tersedia dari pihak
pengelola saran transportasi hiburan, seperti sepeda air, bebek-bebekan, dan
penyewaan sepeda bagi para pengunjung yang ingin berkeliling di sekeliling
tepian Setu Babakan.
Perkampungan Budaya
Betawi Setu Babakan hingga saat ini telah dilengkapi fasilitas-fasilitas umum,
seperti tempat ibadah, toilet panggung pertunjukan seni, tempat bermain
anak-anak, teater terbuka, wisma, kantor pengelola, galeri, dan pertokoan
souvenir. Yang terpenting adalah kawasan di sekitar Perkampungan Budaya Betawi
ini tertata rapih serta bersih dari sampah.
Daya tarik yang utama
dari Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan adalah konsep budaya dan kultur
yang lebih dikedepankan dari pariwisata yang lain. Untuk itu jangan terlalu
berharap lebih ada wisata modern di sini. Saat ini Perkampungan Budaya Betawi
memiliki lahan dengan luas kurang lebih 2,8 hektare yang berbentuk pulau ada di
sebelah selatan. Nanti di atas pulau itu akan dibangun suatu konsep wisata yang
namanya konsep wisata budaya betawi tempo dulu. Akan dibangun rumah-rumah khas
betawi tempo dulu yang lantainya masih terbuat dari tanah yang dikeraskan atau
peluran, temboknya pun masih menggunakan gedek, bahkan sumurnya masih yang
digerek menggunakan katrol. Termasuk juga empang-empang, karena oran betawi
dulu suka sekali ke empang mencari ikan. Konsepnya memang tradisi atau
tradisional yang mengedepankan kultur serta budaya betawi. Tapi bukan berarti
anti terhadap modernisasi atau budaya lainnya.
2.2.
Kegiatan
Dalam kesempatan kali ini, saya selaku penulis dalam
kegiatan observasi ke Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan. Dalam kegiatan
hari Senin, 30 November 2015 kemarin proses observesi dibimbing oleh Abang dan
Mpok dari pihak Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan. Kami dibimbing dalam
kegiatan emmbuat makanan khas Betawi, yaitu kembang goyang, membatik, dan
membuat miniatur ondel-ondel.
2.2.1. Makanan Khas Betawi (Kembang Goyang)
Kembang Goyang adalah salah satu kue tradisional
khas Betawi. Kue ini dinamakan Kembang Goyang karena bentuknya yang menyerupai
kelopak bunga atau kembang dan proses pembuatannya yang digoyang-goyang hingga
adonan terlepas dari cetakan.
Kue kembang goyang menjadi suguhan masyarakat khas
Betawi di hari raya Idul Fitri dan acara-acara hajatan. Kue ini menjadi kue
khas yang disajikan untuk tamu yang bersilaturahmi karena memiliki rasa yang
renyah dan gurih.
Melalui observasi yang saya lakukan di Setu Babakan,
pembuatan kembang goyang adalah sebagai berikut:
Bahan-bahan:
·
Telur ayam
·
Mentega
·
Gula pasir
·
Garam
·
Tepung terigu
·
Santan kelapa
·
Air putih
·
Minyak goreng
Mpok Yuyun selaku narasumber untuk memberikan
informasi dan mencontohkan langsung untuk membuat makanan betawi, yaitu kembang
goyang.Kita dapat melakukan praktek langsung dengan bergantian.
2.2.2 Kerajinan
Betawi (Batik Khas)
Serupa dengan batik-batik di berbagai daerah di
Indonesia, Jakarta juga mempunyai batik yang corak kainnya kerap disebut dengan
batik Betawi. Namun, batik Betawi ini memiliki warna dan corak yang berbeda
dari berbagai batik kebanyakan. Batik ini memiliki warna yang cerah dan
coraknya diambil dari kekhasan yang dimiliki oleh suku Betawi sendiri ataupun
nilai-nilai yang berada di masyarakat.
Corak batik Betawi biasanya kebanyakan bermotif
ondel-ondel, kembang sepatu, ikan gabus, dan juga monas.
Bahan-bahan
yang digunakan dan cara pembuatannya sama dengan pembuatan batik yang dimiliki
di daerah lain. Terdapat batik tulis ataupun batik cap yang proses pembuatan
dari awal sampai akhirnya pun sama dengan proses pembuatan batik di daerah
lain. Namun, batik Betawi ini memang semakin langka di pasaran, biasanya hanya
bisa ditemukan di pameran-pameran yang diadakan di Jakarta.
2.2.3. Kesenian Betawi (Ondel-ondel)
Di
kampung budaya Betawi, saya diajak untuk membuat ondel-ondel mini sebagai
berikut:
Bahan-bahan:
-
Shuttlecock bekas
-
Kain bekas
-
Kain flannel
-
Mata buatan
-
Lem putih
-
Spidol
-
Dll
Cara Pembuatannya:
1.
Kain bekas yang
sudah digunting sesuai ukurannya di rekatkan padashuttlecock menggunakan
lem putih;
2.
Berikut juga
kain flannel dan mata buatannya hingga membentuk seperti ondel-ondel;
3.
Tambahkan mata,
hidung dan mulut menggunakan spidol sesuai keinginan;
4.
Tambahkan
kreasimu untuk ondel-ondel mini agar dapat terlihat lebih cantik dan menarik.
Bab III
Penutup
3.1. Kesimpulan
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan merupakan
tempat yang telah disahkan pemerintah untuk pengembangan dan pelestarian
kebudayaan betawi. Di perkampungan budaya ini kita dapat melihat berbagai macam
makanan khas Betawi. Suasana yang asri membuat kita ingin berlama-lama di
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan ini.
Selain ada setu atau danau didalamnya di
perkampungan ini juga ada rumah-rumah adat Betawi dan banyak pedagang yang
menjual makanan khas Betawi seperti Kembang Goyang, Dodol, Kerak Telor, Ketoprak,
dan lain sebagainya.
Dengan adanya Perkampungan Budaya Betawi ini kita
dapat menambah wawasan dan pengetahuan kita sebagai mahasiswa tentang banyaknya
kebudayaan betawi yang harus kita ketahui dan kita lestarikan.
3.2. Saran
Sebaiknya pemerintah mengambil peran juga untuk
pengembangan tempat ini, dengan adanya tempat ini kita dapat mengetahui dan
membantu melestarikan budaya betawi agar tidak hilang ditelan arus globalisasi.
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar