Senin, 07 Desember 2015

Surya Agum Gumelar Kelas F 1815152497 LAPORAN HASIL KUNJUNGAN OBSERVASI SETU BABAKAN


LAPORAN
HASIL KUNJUNGAN OBSERVASI

(Ditujukan untuk memenuhi mata kuliah Konsep Dasar IPS)
Dosen: Dr. Ajat Sudrajat, M.Pd







Disusun oleh

SURYA AGUM GUMELAR

1815152497

KELAS: F PGSD UNJ 2015

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIDKAN

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA













KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat-Nya, sehingga  saya dapat menyelesaikan tugas makalah Laporan Kunjungan di Perkampungan Budaya Betawi Situ Babakan Jakarta tepat pada waktunya. Penulisan makalah ini merupakan tugas yang diberikan dalam mata kuliah Konsep Dasar IPS di Universitas Negeri Jakarta.adapun penyusunan Laporan Kunjungan Kebudayaan Betawi Situ Babakan ini berdasarkan data-data yang diperoleh selama melakukan Kunjungan Ini, data-data dan keterangan dari pembimbing. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan Laporan Kunjungan Budaya ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1.      Bapak Dr.Ajat Sudrajat, M.pd selaku dosen pembimbing yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk melaksanakan Kunjungan Ini.
2.      Bang Indra Sutisna, S.kom  selaku Narasumber Kunjungan Budaya Betawi Situ Babakan yang telah membimbing kami selama berada disana.
3.      Bang Roni, selaku guide dan pengarah selama kami berada di sana.
4.      Pihak-pihak yang tidak dapat kami sebutkan , terima kasih atas bantuan dan do’a restu yang berhubungan dengan kegiatan Kunjungan Budaya Ini.
Saya merasa masih banyak kekurangan baik dalam teknis penulisan maupun materi, karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuanOleh karena itu, saya mohon kritik dan saran yang membangun dari semua pihak demi penyempurnaan penulisan makalah ini.
Akhir kata, saya berharap semoga penulisan makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi saya sendiri, maupun rekan-rekan dan pembaca pada umumnya. Sehingga dapat menambah pengetahuan kita bersama.
Jakarta, Desember 2015

Surya Agum Gumelar

 i


DAFTAR ISI
                                                                                             
KATA PENGANTAR............................................................................................................................ i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN
   1.1    Latar Belakang Masalah...............................................................................................................1
   1.2    Tujuan Kunjungan.......................................................................................................................1
   1.3    Tujuan Laporan............................................................................................................................2
   1.4    Manfaat Kunjungan.....................................................................................................................2
   1.5     Lokasi Kunjungan dan waktu......................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN
   2.1    Sejarah Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan...............................................................3
   2.2    Rangkaian Kegiatan Kunjungan Observasi................................................................................5

BAB III PENUTUP
   3.1    Kesimpulan................................................................................................................................ 8
   3.2    Kesan dan Saran.........................................................................................................................8
  Daftar Pustaka………………………………………………….....…………………………………..........9
  Lampiran…………………………………………………………………………………………….........10



 ii



BAB I
PENDAHULUAN


1.1  Latar Belakang Masalah

Kegiatan Kunjungan Observasi yang telah dilaksanakan ini merupakan agenda yang diadakan dalam 3 tahun terakhir di Universitas Negeri Jakarta Jurusan PGSD Mata Kuliah Konsep Dasar IPS. Kegiatan ini dilaksanakan untuk membuka wawasan seluruh Mahasiswa PGSD, dalam materi konsep dasar Antropologi. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk mempelajari sejarah Perkampungan Budaya Betawi Situ Babakan Jakarta, dan kebudayaan Jakarta.
Kemudian di era globalisasi ini banyak nya pengaruh budaya luar yang masuk, jarangnya pagelaran budaya sendiri , dikhawatirkan semakin hilang bahkan punah. Oleh karena itu kunjungan observasi ini agar mahasiswa mengetahui kebudayaan Jakarta dan diharapkan bisa mewariskan kebudayaan ini agar tetap terjaga. Kegiatan perjalanan tahun ini dilaksanakan selama 1 hari, yaitu pada tanggal 30 November 2015, dengan mengunjungi Perkampungan Budaya Betawi Situ Babakan Jakarta
Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis menyusun laporan kegiatan kunjungan observasi ini sebagai laporan tentang hal – hal yang telah didapat selama mengikuti kegiatan kunjungan observasi ini. Selain itu dengan laporan kegiatan kunjungan observasi ini, penulis dapat membagikan pengalaman – pengalaman dan ilmu yang telah didapatkan selama mengikuti kegiatan kunjungan observasi tersebut.


1.2  Tujuan Kunjungan

Adanya beberapa tujuan dari kunjungan ke tempat Kebudayaan Betawi Situ Babakan adalah :
1.      Memperluas pengetahuan mahasiswa tentang Kebudayaan Betawi.
2.      Memberikan informasi cara menyikapi bagaimana melesarikan kebudayaan Betawi ini.
3.      Agar mahasiswa mengetahui masih ada Kebudayaan Betawi di suatu perkampungan yang dihuni pada umumnya betawi asli


 1


1.3  Tujuan Laporan

Laporan ini disusun dengan tujuan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Konsep Dasar IPS  sebagai dokumentasi kegiatan kunjungan.
Adapun metode yang digunakan, yaitu:
1.            Metode Observasi
Penyusun melakukan observasi lapangan untuk mengambil dan mengumpulkan  data melalui praktek dan turun langsung.
2.            Metode Wawancara
Penulis melakukan tanya jawab dengan karyawan atau pengelola tempat Kebudayaan
3.            Metode ceramah
Beberapa karyawan memberikan ceramah dan penjelasan mengenai hal yang berkaitan tentang hal yg bersangkutan dengan Kebudayaan Betawi.

1.4  Manfaat Kunjungan

Diharapkan Mahasiswa dapat mengambil manfaat dalam kesempatan kunjungan ke Perkampungan Budaya Betawi Situ Babakan Jakarta yaitu Mahasiswa dapat mengetahui Keanekaragaman kebudayaan Betawi dan keseharian penduduk asli Betawi di kehidupan sehari-hari, pemanfaatan potensi wisata di sekitar Danau Situ Babakan dan menumbuhkan rasa cinta dan peduli untuk melestarikan  Kebudayaan Indonesia seperti Budaya Betawi ini.

1.5  Lokasi Kunjungan dan Waktu

Lokasi kunjungan ke Perkampungan Kebudayaan Betawi Setu Babakan atau Danau Babakan terletak di Srengseng Sawah, kecamatan Jagakarsa,  Jakarta Selatan, Indonesia dekat Depok. Dilaksanakan pada tanggal 30 November 2015.

 2


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
Setu Babakan atau Danau Babakan terletak di Srengseng Sawah, kecamatan Jagakarsa,  Jakarta Selatan, Indonesia dekat Depok yang berfungsi sebagai pusat Perkampungan Budaya Betawi, suatu area yang dijaga untuk menjaga warisan budaya Jakarta, yaitu budaya asli Betawi. Situ atau setu Babakan merupakan danau buatan dengan area 32 hektar dimana airnya berasal dari Sungai Ciliwung dan saat ini digunakan untuk memancing bagi warga sekitarnya.
Setu Babakan adalah sebuah kawasan perkampungan yang ditetapkan Pemerintah Jakarta sebagai tempat pelestarian dan pengembangan budaya Betawi secara berkesinambungan. Setu Babakan, sebagai sebuah kawasan Cagar Budaya Betawi, sebenarnya merupakan objek wisata yang terbilang baru. Peresmiannya sebagai kawasan cagar budaya dilakukan pada tahun 2004, yakni bersamaan dengan peringatan HUT DKI Jakarta ke-474. Perkampungan ini dianggap masih mempertahankan dan melestarikan budaya khas Betawi, seperti bangunan, dialek bahasa, seni tari, seni musik, dan seni drama.
Dalam sejarahnya, penetapan Setu Babakan sebagai kawasan Cagar Budaya Betawi sebenarnya sudah direncanakan sejak tahun 1996. Sebelum itu, Pemerintah DKI Jakarta juga pernah berencana menetapkan kawasan Condet, Jakarta Timur, sebagai kawasan Cagar Budaya Betawi, namun urung (batal) dilakukan karena seiring perjalanan waktu perkampungan tersebut semakin luntur dari nuansa budaya Betawi-nya. Dari pengalaman ini, Pemerintah DKI Jakarta kemudian merencanakan kawasan baru sebagai pengganti kawasan yang sudah direncanakan tersebut. Melalui SK Gubernur No. 9 tahun 2000 dipilihlah perkampungan Setu Babakan sebagai kawasan Cagar Budaya Betawi. Sejak tahun penetapan ini, pemerintah dan masyarakat mulai berusaha merintis dan mengembangkanperkampungan tersebut sebagai kawasancagar budaya 
Yang layak didatangi oleh para wisatawan. Setelah persiapan dirasa cukup, pada tahun 2004, Setu Babakan diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta, Sutiyoso, sebagai kawasan Cagar Budaya Betawi. Sebelum itu, perkampungan Setu Babakan juga merupakan salah satu objek yang dipilih Pacifik Asia Travel Association (PATA) sebagai tempat kunjungan wisata bagi peserta konferensi PATA di Jakarta pada bulan Oktober 2002.
3

Perkampungan Setu Babakan adalah sebuah kawasan pedesaan yang lingkungan alam dan  budayanya yang masih terjaga secara baik. Wisatawan yang berkunjung ke kawasan cagar budaya ini akan disuguhi panorama pepohonan rindang yang akan menambah suasana sejuk dan tenang ketika memasukinya. Di kanan kiri jalan utama, pengunjung juga dapat melihat rumah-rumah berarsitektur khas Betawi yang masih dipertahankan keasliannya. Yang tak kalah menarik, di perkampungan ini juga banyak terdapat warung yang banyak menjajakan makanan-makanan khas Betawi, seperti ketoprak, ketupat nyiksa, kerak telor, ketupat sayur, bakso, laksa, arum manis, soto betawi, mie ayam, soto mie, roti buaya, bir pletok, nasi uduk, kue apem, toge goreng, dan tahu gejrot.
Wisatawan yang berkunjung ke Setu Babakan juga dapat menyaksikan pagelaran seni budaya Betawi, antara lain tari cokek, tari topeng, kasidah, marawis, seni gambus, lenong, tanjidor, gambang kromong, dan ondel-ondel yang sering dipentaskan di sebuah panggung terbuka berukuran 60 meter persegi setiap hari Sabtu dan Minggu. Selain pagelaran seni, pengunjung juga dapat menyaksikan prosesi-prosesi budaya Betawi, seperti upacara pernikahan, sunat, akikah, khatam Al-Qur‘an, dan nujuh bulan, atau juga sekedar melihat para pemuda dan anak-anak latihan menari dan silat khas Betawi, Beksi.
Yang baru dari Setu Babakan adalah telah dibangunnya dua jembatan gantung, sehingga pengunjung dapat menyinggahi pulau buatan di tengah Setu Babakan. Selain itu Setu babakan adalah salah satu tempat favorit bersepeda santai di Jakarta Selatan.
Tiga Paket Wisata Setu Babakan
Wisata Budaya
Pengunjung dapat menikmati pergelaran seni, baik musik, tarian, maupun teater topeng di panggung Setu Baba kan. Biasanya digelar setiap Ahad sejak pukul 13.00-16.00 WIB. Merupakan ke giatan yang menawarkan banyak kesan tentang budaya Betawi yang sangat menjunjung tinggi nilai persaudaraan, kecintaan alam, dan kerohanian.


 4

Wisata Air
Setu Babakan menjadi lokasi yang tepat untuk menghabiskan waktu bersama keluarga. Bagi yang hobi mancing, danau ini dapat menjadi lo kasi yang tepat untuk berburu berbagai macam ikan air tawar. Mulai dari ikan sepat, lele, emas, bahkan beruntung bila mendapat ikan gurami. Juga tersedia dari pihak pengelola saran transportasi hiburan, seperti sepeda air, bebek-bebekan, dan penyewaan sepeda bagi para pengunjung yang ingin berkeliling di sekeliling tepian Setu Babakan.

Wisata Kuliner
Deretan penjaja makanan sepanjang Setu Babakan menawarkan banyak pilihan bagi para pengunjung. Pedagang setempat menjajakan makanan khas Betawi, semisal kerak telor, selendang mayang, gado-gado, pecak gurame, hingga laksa betawi. Jajanan khas yang tak perlu merogoh kocek terlalu dalam. Konsep kuliner di Setu Babakan memang diperuntukkan untuk jajanan rakyat.

Akomodasi dan Fasilitas lainnya
Sebagai sebuah kawasan cagar budaya, Perkampungan Setu Babakan hingga saat ini telah dilengkapi fasilitas-fasilitas umum, seperti tempat ibadah, panggung pertunjukan seni, tempat bermain anak-anak, teater terbuka, wisma, kantor pengelola, galeri, dan pertokoan suvenir. Dengan fasilitas ini pengunjung dapat berfoto menggunakan busana adat khas Betawi dengan lokasi pemotretan yang disesuaikan dengan keinginan pengunjung. Hal yang tak kalah menarik adalah saat ini (mulai Maret 2011) telah terbentuk suatu komunitas sepeda onthel di Setu Babakan dengan nama OSEBA (onthel Setoe Babakan). Komunitas ini biasa kumpul saban Minggu pagi di depan halaman panggung utama.

2.2 Rangkaian Kegiatan Kunjungan Observasi
Penelitian dan pengamatan dalam suatu masalah atau proses dilakukan untuk mengetahui lebih dalam dan membahas lebih tajam dalam masalah budaya yang kian lama makin hilang tertelan oleh arus globalisasi. Proses penelitian tentunya di perlukan untuk menunjang pengamatan yang kritis yang terjadi oleh ragam budaya Indonesia yang kaya ini. Dalam kesempatan kali ini kami mahasiswa UNJ kelas F PGSD 2015 berkesempatan mengunjungi tempat Perkampungan Budaya Betawi Situ Babakan Jakarta ini dengan tujuan menumbuhkan rasa cinta terhadap kebudayaan Indonesia, dan mempelajari Kebudayaan serta mengenal lebih dalam keseharian masyarakat Betawi yang berada di sekiar Setu Babakan. 
5

Mengingat fungsi Perkampungan Budaya Betawi Situ Babakan Jakarta pun beragam, seperti sarana ibadah, sarana pemukiman, sarana informasi, sarana pelestarian dan pengembangan, sarana penelitian, dan juga sarana pariwisata. Sangat menarik sekali bila berkunjung ke tempat budaya betawi, mengingat betawi adalah budaya khas Ibu Kota Jakarta namun tak disangka malah semakin menghilang dan bergeser ke pinggiran Ibu kota. Mengikuti alur yang sudah di tetapkan kami mempelajari kebudayaan betawi dari makanannya, sumber kreativitasnya dan lain lain, tidak semua kami ikuti dalam observasi ini, hanya beberapa saja.
Adapun kegiatan yang kami ikuti dan teliti sebagai berikut:
1. Membuat Kembang Goyang

            Proses pembuatan jajanan Khas Betawi ini tentunya sangat menarik dan bisa di teliti lebih dalam lagi mengingat mungkin jajanan ini sangat populer di saat kita masih kecil dulu. Proses pembuatan diajari oleh salah satu pengurus kebudayaan Betawi ini yaitu Mpok Uyun, beliau terlihat begitu gugup ketika mengajari kami mengolah dan membuat kembang goyang ini, usut punya usut ternyata Mpok Uyun baru pertama kali mengajari membuat Kembang Goyang kepada mahasiswa, biasanya beliau hanya mengajari Siswa SD atau SMP. Lalu bagaimana dan apa saja bahan untuk membuat jajanan Kembang goyang ini? Sebagai berikut:
       Bahan:
1.      Telur
2.      Mentega
3.      Gula pasir
4.      Garam
5.      Tepung terigu santan kelapa
6.      Air putih
7.      Minyak goreng
8.      Alat alat
6


Cara Membuat:
1.            Campur semua bahan sesuai kebutuhan
2.            Panaskan minyak dan cetakan kembang goyang terlebih dahulu
3.            Celup cetakan kembang goyang ke adonan yang sudah dibuat
4.            Lalu goreng sambil di goyang agar adonan terlepas
5.            Angkat ketika warna sudah keemasan. 


2. Membuat Kerajinan Batik Betawi.

            Setelah selesai dalam membuat jajanan Khas Betawi kembang goyang tadi kami pun melanjutkan kunjungan yaitu membuat batik Khas Betawi, dengan rasa berani ingin tahu dan ingin mencoba kami pun di ajari oleh 2 Mpok yg sangat handal membuat batik yaitu Mpok Aya dan Mpok Ana, mereka berdua begitu bersahabat dan sabar mengajari kami membuat batik yg pada dominanya terdapat unsur betawi seperti gambar Ondel Ondel dan Monas.             
Dan apasaja bahan dan bagaimana cara membuat batik Betawi ini:

       Bahan :
1.      Kain mori ukuran 20 x 20 cm
2.      Canting
3.      Lilin / malam
4.      Wajan dan kompor

Cara membuat: 
     Membatik perlahan menggunakan canting dengan mengikuti pola yang sudah di buat atau menambahkan gambar batik sesuai selera.

3. Membuat Ondel Ondel Mini

            Setelah melewati beberapa kunjungan dan praktek tadi, akhirnya kita sampai di kunjungan yang terakhir yaitu membuat Ondel Ondel mini, adapun bahan dan bagaimana cara membuat salah satu souvenir andalan di Perkampungan Budaya Betawi ini, sebagai berikut:

     Bahan:
1.      Shuttlecock bekas
2.      Kain warna warni yg sudah dipotong sesuai ukuran
3.      Pernak pernik
4.      Lem kayu

Cara membuat: 
1.      Susun dan rapikan kain melingkari badan shuttlecock
2.      Lalu lem dangan rapih dan hias dengan pernak pernik

Seperti itulah hasil kunjungan observasi kami pada 30 November 2015 di Perkampungan Budaya Betawi Situ Babakan Jakarta.






 7







BAB III
PENUTUP

3.1  Kesimpulan

Era globalisasi yang pesat serba modern berdampak pada kebudayaan daerah semakin berkurang eksistensinya bahkan hamper punah , inilah peran dari Perkampungan Budaya Betawi Situ Babakan Jakarta, dengan penduduk yang umumnya masih betawi asli dan bukti fisik kebudayaan betawi yang ada diperkampungan betawi inilah untuk menjaga dan tetap lestari kebudayaan betawi.

3.2  Kesan dan Saran

Kesan kunjungan Perkampungan Budaya Betawi Situ Babakan Jakarta yaitu menambah wawasan tentang budaya betawi , belajar dari kesederhanan yang pada mulanya hanya shuttle kok bias menjadi ondel-ondel mini , keseruan bersama rekan-rekan bahwa belajar tidak hanya dalam ruangan.
Pesan kunjungan Perkampungan Budaya Betawi Situ Babakan Jakarta yaitu diharapkan diwariskan ilmu yang telah didapat agar tetap terjaga nilai kebudayaan betawi, tidak gengsi akan budaya daerah sendiri


 8



DAFTAR PUSTAKA


 9

 LAMPIRAN










Tidak ada komentar:

Posting Komentar