LAPORAN
HASIL KUNJUNGAN OBSERVASI
(Ditujukan untuk memenuhi mata kuliah Konsep Dasar IPS)
Dosen: Dr. Ajat Sudrajat, M.Pd
Disusun oleh
SURYA AGUM GUMELAR
1815152497
KELAS: F PGSD UNJ 2015
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIDKAN
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah Laporan
Kunjungan di Perkampungan Budaya Betawi Situ Babakan Jakarta tepat pada waktunya. Penulisan makalah ini merupakan
tugas yang diberikan dalam mata kuliah Konsep Dasar IPS di Universitas Negeri
Jakarta.adapun
penyusunan Laporan Kunjungan Kebudayaan Betawi Situ Babakan ini berdasarkan
data-data yang diperoleh selama melakukan Kunjungan Ini, data-data dan
keterangan dari pembimbing. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan Laporan
Kunjungan Budaya ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak, oleh karena itu
pada kesempatan ini kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Bapak
Dr.Ajat Sudrajat, M.pd selaku dosen pembimbing yang telah memberikan kesempatan
kepada kami untuk melaksanakan Kunjungan Ini.
2. Bang
Indra Sutisna, S.kom selaku Narasumber Kunjungan Budaya Betawi Situ
Babakan yang telah membimbing kami selama berada disana.
3. Bang
Roni, selaku guide dan pengarah selama kami berada di sana.
4. Pihak-pihak
yang tidak dapat kami sebutkan , terima kasih atas bantuan dan do’a restu yang
berhubungan dengan kegiatan Kunjungan Budaya Ini.
Saya
merasa masih banyak kekurangan baik dalam teknis
penulisan maupun materi, karena keterbatasan pengetahuan dan
kemampuan. Oleh
karena itu, saya mohon
kritik dan saran yang membangun dari semua pihak demi penyempurnaan penulisan
makalah ini.
Akhir kata, saya berharap semoga penulisan makalah ini dapat
bermanfaat khususnya bagi saya sendiri, maupun rekan-rekan dan pembaca pada
umumnya. Sehingga dapat
menambah pengetahuan kita bersama.
Jakarta,
Desember 2015
Surya
Agum Gumelar
i
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR............................................................................................................................ i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang Masalah...............................................................................................................1
1.2 Tujuan
Kunjungan.......................................................................................................................1
1.3 Tujuan
Laporan............................................................................................................................2
1.4 Manfaat
Kunjungan.....................................................................................................................2
1.5 Lokasi
Kunjungan dan
waktu......................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Perkampungan
Budaya Betawi Setu Babakan...............................................................3
2.2 Rangkaian Kegiatan
Kunjungan Observasi................................................................................5
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan................................................................................................................................ 8
3.2 Kesan
dan
Saran.........................................................................................................................8
Daftar
Pustaka………………………………………………….....…………………………………..........9
Lampiran…………………………………………………………………………………………….........10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang Masalah
Kegiatan Kunjungan
Observasi yang telah dilaksanakan ini merupakan agenda yang diadakan dalam 3
tahun terakhir di Universitas Negeri Jakarta Jurusan PGSD Mata Kuliah Konsep
Dasar IPS. Kegiatan ini dilaksanakan untuk membuka wawasan seluruh Mahasiswa
PGSD, dalam materi konsep dasar Antropologi. Selain itu, kegiatan ini juga
bertujuan untuk mempelajari sejarah Perkampungan Budaya
Betawi Situ Babakan Jakarta, dan kebudayaan Jakarta.
Kemudian di era
globalisasi ini banyak nya pengaruh budaya luar yang masuk, jarangnya pagelaran
budaya sendiri , dikhawatirkan semakin hilang bahkan punah. Oleh karena itu
kunjungan observasi ini agar mahasiswa mengetahui kebudayaan Jakarta dan
diharapkan bisa mewariskan kebudayaan ini agar tetap terjaga. Kegiatan
perjalanan tahun ini dilaksanakan selama 1 hari, yaitu pada tanggal 30 November
2015, dengan mengunjungi Perkampungan Budaya Betawi Situ Babakan
Jakarta.
Berdasarkan latar
belakang tersebut, penulis menyusun laporan kegiatan kunjungan observasi ini
sebagai laporan tentang hal – hal yang telah didapat selama mengikuti kegiatan
kunjungan observasi ini. Selain itu dengan laporan kegiatan kunjungan observasi
ini, penulis dapat membagikan pengalaman – pengalaman dan ilmu yang telah
didapatkan selama mengikuti kegiatan kunjungan observasi tersebut.
1.2 Tujuan
Kunjungan
Adanya beberapa tujuan
dari kunjungan ke tempat Kebudayaan Betawi Situ Babakan adalah :
1.
Memperluas pengetahuan mahasiswa tentang
Kebudayaan Betawi.
2.
Memberikan informasi cara menyikapi
bagaimana melesarikan kebudayaan Betawi ini.
3.
Agar mahasiswa mengetahui masih ada
Kebudayaan Betawi di suatu perkampungan yang dihuni pada umumnya betawi asli
1
1.3 Tujuan
Laporan
Laporan
ini disusun dengan tujuan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Konsep Dasar
IPS sebagai dokumentasi kegiatan kunjungan.
Adapun
metode yang digunakan, yaitu:
1.
Metode Observasi
Penyusun melakukan
observasi lapangan untuk mengambil dan mengumpulkan data melalui
praktek dan turun langsung.
2.
Metode Wawancara
Penulis melakukan tanya
jawab dengan karyawan atau pengelola tempat Kebudayaan
3.
Metode ceramah
Beberapa karyawan
memberikan ceramah dan penjelasan mengenai hal yang berkaitan tentang hal yg
bersangkutan dengan Kebudayaan Betawi.
1.4 Manfaat
Kunjungan
Diharapkan
Mahasiswa dapat mengambil manfaat dalam kesempatan kunjungan ke Perkampungan
Budaya Betawi Situ Babakan Jakarta yaitu Mahasiswa dapat mengetahui
Keanekaragaman kebudayaan Betawi dan keseharian penduduk asli Betawi di
kehidupan sehari-hari, pemanfaatan potensi wisata di sekitar Danau Situ Babakan
dan menumbuhkan rasa cinta dan peduli untuk melestarikan Kebudayaan Indonesia seperti Budaya Betawi
ini.
1.5 Lokasi
Kunjungan dan Waktu
Lokasi
kunjungan ke Perkampungan Kebudayaan Betawi Setu Babakan atau Danau Babakan
terletak di Srengseng Sawah, kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan,
Indonesia dekat Depok. Dilaksanakan pada tanggal 30 November 2015.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Perkampungan
Budaya Betawi Setu Babakan
Setu
Babakan atau Danau Babakan terletak di Srengseng Sawah, kecamatan
Jagakarsa, Jakarta Selatan, Indonesia dekat Depok yang berfungsi
sebagai pusat Perkampungan Budaya Betawi, suatu area yang dijaga untuk menjaga
warisan budaya Jakarta, yaitu budaya asli Betawi. Situ atau setu Babakan
merupakan danau buatan dengan area 32 hektar dimana airnya berasal dari Sungai
Ciliwung dan saat ini digunakan untuk memancing bagi warga sekitarnya.
Setu
Babakan adalah sebuah kawasan perkampungan yang ditetapkan Pemerintah Jakarta
sebagai tempat pelestarian dan pengembangan budaya Betawi secara
berkesinambungan. Setu Babakan, sebagai sebuah kawasan Cagar Budaya Betawi,
sebenarnya merupakan objek wisata yang terbilang baru. Peresmiannya sebagai
kawasan cagar budaya dilakukan pada tahun 2004, yakni bersamaan dengan
peringatan HUT DKI Jakarta ke-474. Perkampungan ini dianggap masih
mempertahankan dan melestarikan budaya khas Betawi, seperti bangunan, dialek
bahasa, seni tari, seni musik, dan seni drama.
Dalam
sejarahnya, penetapan Setu Babakan sebagai kawasan Cagar Budaya Betawi
sebenarnya sudah direncanakan sejak tahun 1996. Sebelum itu, Pemerintah DKI
Jakarta juga pernah berencana menetapkan kawasan Condet, Jakarta Timur, sebagai
kawasan Cagar Budaya Betawi, namun urung (batal) dilakukan karena seiring
perjalanan waktu perkampungan tersebut semakin luntur dari nuansa budaya
Betawi-nya. Dari pengalaman ini, Pemerintah DKI Jakarta kemudian merencanakan
kawasan baru sebagai pengganti kawasan yang sudah direncanakan tersebut.
Melalui SK Gubernur No. 9 tahun 2000 dipilihlah perkampungan Setu Babakan
sebagai kawasan Cagar Budaya Betawi. Sejak tahun penetapan ini, pemerintah dan
masyarakat mulai berusaha merintis dan mengembangkanperkampungan tersebut
sebagai kawasancagar budaya
Yang
layak didatangi oleh para wisatawan. Setelah persiapan dirasa cukup, pada tahun
2004, Setu Babakan diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta, Sutiyoso, sebagai
kawasan Cagar Budaya Betawi. Sebelum itu, perkampungan Setu Babakan juga
merupakan salah satu objek yang dipilih Pacifik Asia Travel Association (PATA)
sebagai tempat kunjungan wisata bagi peserta konferensi PATA di Jakarta pada
bulan Oktober 2002.
3
Perkampungan
Setu Babakan adalah sebuah kawasan pedesaan yang lingkungan alam
dan budayanya yang masih terjaga secara baik. Wisatawan yang
berkunjung ke kawasan cagar budaya ini akan disuguhi panorama pepohonan rindang
yang akan menambah suasana sejuk dan tenang ketika memasukinya. Di kanan kiri
jalan utama, pengunjung juga dapat melihat rumah-rumah berarsitektur khas
Betawi yang masih dipertahankan keasliannya. Yang tak kalah menarik, di
perkampungan ini juga banyak terdapat warung yang banyak menjajakan
makanan-makanan khas Betawi, seperti ketoprak, ketupat nyiksa, kerak telor,
ketupat sayur, bakso, laksa, arum manis, soto betawi, mie ayam, soto mie, roti
buaya, bir pletok, nasi uduk, kue apem, toge goreng, dan tahu gejrot.
Wisatawan
yang berkunjung ke Setu Babakan juga dapat menyaksikan pagelaran seni budaya
Betawi, antara lain tari cokek, tari topeng, kasidah, marawis, seni gambus,
lenong, tanjidor, gambang kromong, dan ondel-ondel yang sering dipentaskan di
sebuah panggung terbuka berukuran 60 meter persegi setiap hari Sabtu dan
Minggu. Selain pagelaran seni, pengunjung juga dapat menyaksikan
prosesi-prosesi budaya Betawi, seperti upacara pernikahan, sunat, akikah,
khatam Al-Qur‘an, dan nujuh bulan, atau juga sekedar melihat para pemuda dan
anak-anak latihan menari dan silat khas Betawi, Beksi.
Yang
baru dari Setu Babakan adalah telah dibangunnya dua jembatan gantung, sehingga
pengunjung dapat menyinggahi pulau buatan di tengah Setu Babakan. Selain itu
Setu babakan adalah salah satu tempat favorit bersepeda santai di Jakarta
Selatan.
Tiga Paket Wisata Setu Babakan
Wisata Budaya
Pengunjung dapat menikmati pergelaran seni, baik
musik, tarian, maupun teater topeng di panggung Setu Baba kan. Biasanya digelar
setiap Ahad sejak pukul 13.00-16.00 WIB. Merupakan ke giatan yang menawarkan
banyak kesan tentang budaya Betawi yang sangat menjunjung tinggi nilai
persaudaraan, kecintaan alam, dan kerohanian.
Wisata Air
Setu Babakan menjadi lokasi yang tepat untuk menghabiskan
waktu bersama keluarga. Bagi yang hobi mancing, danau ini dapat menjadi lo kasi
yang tepat untuk berburu berbagai macam ikan air tawar. Mulai dari ikan sepat,
lele, emas, bahkan beruntung bila mendapat ikan gurami. Juga tersedia dari
pihak pengelola saran transportasi hiburan, seperti sepeda air, bebek-bebekan,
dan penyewaan sepeda bagi para pengunjung yang ingin berkeliling di sekeliling
tepian Setu Babakan.
Wisata Kuliner
Deretan penjaja makanan sepanjang Setu Babakan
menawarkan banyak pilihan bagi para pengunjung. Pedagang setempat menjajakan
makanan khas Betawi, semisal kerak telor, selendang mayang, gado-gado, pecak
gurame, hingga laksa betawi. Jajanan khas yang tak perlu merogoh kocek terlalu
dalam. Konsep kuliner di Setu Babakan memang diperuntukkan untuk jajanan
rakyat.
Akomodasi dan Fasilitas lainnya
Akomodasi dan Fasilitas lainnya
Sebagai sebuah kawasan cagar budaya, Perkampungan
Setu Babakan hingga saat ini telah dilengkapi fasilitas-fasilitas umum, seperti
tempat ibadah, panggung pertunjukan seni, tempat bermain anak-anak, teater
terbuka, wisma, kantor pengelola, galeri, dan pertokoan suvenir. Dengan
fasilitas ini pengunjung dapat berfoto menggunakan busana adat khas Betawi
dengan lokasi pemotretan yang disesuaikan dengan keinginan pengunjung. Hal yang
tak kalah menarik adalah saat ini (mulai Maret 2011) telah terbentuk suatu komunitas
sepeda onthel di Setu Babakan dengan nama OSEBA (onthel Setoe Babakan).
Komunitas ini biasa kumpul saban Minggu pagi di depan halaman panggung utama.
2.2 Rangkaian Kegiatan
Kunjungan Observasi
Penelitian
dan pengamatan dalam suatu masalah atau proses dilakukan untuk mengetahui lebih
dalam dan membahas lebih tajam dalam masalah budaya yang kian lama makin hilang
tertelan oleh arus globalisasi. Proses penelitian tentunya di perlukan untuk
menunjang pengamatan yang kritis yang terjadi oleh ragam budaya Indonesia yang
kaya ini. Dalam kesempatan kali ini kami mahasiswa UNJ kelas F PGSD 2015
berkesempatan mengunjungi tempat Perkampungan Budaya Betawi Situ Babakan
Jakarta ini dengan tujuan menumbuhkan rasa cinta terhadap kebudayaan Indonesia,
dan mempelajari Kebudayaan serta mengenal lebih dalam keseharian masyarakat
Betawi yang berada di sekiar Setu Babakan.
5
Mengingat fungsi Perkampungan Budaya
Betawi Situ Babakan Jakarta pun beragam, seperti sarana ibadah, sarana
pemukiman, sarana informasi, sarana pelestarian dan pengembangan, sarana
penelitian, dan juga sarana pariwisata. Sangat menarik sekali bila berkunjung
ke tempat budaya betawi, mengingat betawi adalah budaya khas Ibu Kota Jakarta
namun tak disangka malah semakin menghilang dan bergeser ke pinggiran Ibu kota.
Mengikuti alur yang sudah di tetapkan kami mempelajari kebudayaan betawi dari
makanannya, sumber kreativitasnya dan lain lain, tidak semua kami ikuti dalam
observasi ini, hanya beberapa saja.
Adapun
kegiatan yang kami ikuti dan teliti sebagai berikut:
1.
Membuat Kembang Goyang
Proses
pembuatan jajanan Khas Betawi ini tentunya sangat menarik dan bisa di teliti
lebih dalam lagi mengingat mungkin jajanan ini sangat populer di saat kita
masih kecil dulu. Proses pembuatan diajari oleh salah satu pengurus kebudayaan
Betawi ini yaitu Mpok Uyun, beliau terlihat begitu gugup ketika mengajari
kami mengolah dan membuat kembang goyang ini, usut punya usut ternyata
Mpok Uyun baru pertama kali mengajari membuat Kembang Goyang kepada mahasiswa,
biasanya beliau hanya mengajari Siswa SD atau SMP. Lalu bagaimana dan apa saja
bahan untuk membuat jajanan Kembang goyang ini? Sebagai berikut:
Bahan:
1. Telur
2. Mentega
3. Gula
pasir
4. Garam
5. Tepung
terigu santan kelapa
6. Air
putih
7. Minyak
goreng
8. Alat
alat
6
Cara Membuat:
1.
Campur semua bahan sesuai kebutuhan
2.
Panaskan minyak dan cetakan kembang
goyang terlebih dahulu
3.
Celup cetakan kembang goyang ke adonan
yang sudah dibuat
4.
Lalu goreng sambil di goyang agar adonan
terlepas
5.
Angkat ketika warna sudah keemasan.
2. Membuat Kerajinan Batik Betawi.
Setelah
selesai dalam membuat jajanan Khas Betawi kembang goyang tadi kami pun
melanjutkan kunjungan yaitu membuat batik Khas Betawi, dengan rasa berani ingin
tahu dan ingin mencoba kami pun di ajari oleh 2 Mpok yg sangat handal membuat
batik yaitu Mpok Aya dan Mpok Ana, mereka berdua begitu bersahabat dan sabar
mengajari kami membuat batik yg pada dominanya terdapat unsur betawi seperti
gambar Ondel Ondel dan Monas.
Dan
apasaja bahan dan bagaimana cara membuat batik Betawi ini:
Bahan :
1. Kain
mori ukuran 20 x 20 cm
2. Canting
3. Lilin
/ malam
4. Wajan
dan kompor
Cara
membuat:
Membatik
perlahan menggunakan canting dengan mengikuti pola yang sudah di buat atau
menambahkan gambar batik sesuai selera.
3.
Membuat Ondel Ondel Mini
Setelah
melewati beberapa kunjungan dan praktek tadi, akhirnya kita sampai di kunjungan
yang terakhir yaitu membuat Ondel Ondel mini, adapun bahan dan bagaimana cara
membuat salah satu souvenir andalan di Perkampungan Budaya Betawi ini, sebagai
berikut:
Bahan:
1. Shuttlecock
bekas
2. Kain
warna warni yg sudah dipotong sesuai ukuran
3. Pernak
pernik
4. Lem
kayu
Cara membuat:
1. Susun
dan rapikan kain melingkari badan shuttlecock
2. Lalu
lem dangan rapih dan hias dengan pernak pernik
Seperti
itulah hasil kunjungan observasi kami pada 30 November 2015 di Perkampungan
Budaya Betawi Situ Babakan Jakarta.
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Era
globalisasi yang pesat serba modern berdampak pada kebudayaan daerah semakin
berkurang eksistensinya bahkan hamper punah , inilah peran dari Perkampungan
Budaya Betawi Situ Babakan Jakarta, dengan penduduk yang umumnya masih betawi
asli dan bukti fisik kebudayaan betawi yang ada diperkampungan betawi inilah
untuk menjaga dan tetap lestari kebudayaan betawi.
3.2 Kesan dan Saran
Kesan kunjungan Perkampungan
Budaya Betawi Situ Babakan Jakarta yaitu menambah wawasan tentang budaya betawi
, belajar dari kesederhanan yang pada mulanya hanya shuttle kok bias menjadi
ondel-ondel mini , keseruan bersama rekan-rekan bahwa belajar tidak hanya dalam
ruangan.
Pesan kunjungan Perkampungan
Budaya Betawi Situ Babakan Jakarta yaitu diharapkan diwariskan ilmu yang telah
didapat agar tetap terjaga nilai kebudayaan betawi, tidak gengsi akan budaya
daerah sendiri
8
DAFTAR
PUSTAKA
9
LAMPIRAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar