LAPORAN
HASIL KUNJUNGAN OBSERVASI
(Ditujukan untuk memenuhi mata
kuliah Konsep Dasar IPS)
Dosen: Dr. Ajat Sudrajat, M.Pd

Disusun
oleh
Rizky Ellesa
1815155491
KELAS:
F PGSD UNJ 2015
PENDDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIDKAN
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
Kata Pengantar
Puji dan syukur kehadirat Tuhan
Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan karuniaNya saya berhasil menyelesaikan
Laporan Perjalanan ke Setu Babakan yang dilaksanakan pada Hari Senin, 30
November 2015.
Dalam laporan ini saya akan menjelaskan tentang perjalanan dan kegiatan serta tempat yang menjadi tujuan.
Dalam laporan ini saya akan menjelaskan tentang perjalanan dan kegiatan serta tempat yang menjadi tujuan.
Lewat laporan ini juga saya mengucapkan terima kasih khususnya kepada Pak
Ajat yang telah memberi kesempatan kepada saya untuk melakukan perjalanan wisata
ini, serta kepada orangtua yang telah mengizinkan saya untuk melakukan
perjalanan wisata ini, Sehingga kegiatan perjalanan wisata ini dapat berjalan
dengan baik.
Saya menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan laporan ini masih banyak
kekurangan, maka dari itu saran dan kritik yang membangun, sangat kami harapkan
dari pembaca demi menyempurnakan laporan ini.
Harapan saya semoga penyusunan laporan ini diterima dan dimengerti serta
bermanfaat bagi kami khususnya maupun pembaca.
Penulis
Rizky Ellesa
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.........................................................................................................i
Daftar
Isi..................................................................................................................ii
Bab I Pendahuluan...................................................................................................1
A. Latar Belakang
Masalah................................................................................1
B. Tujuan Kunjungan........................................................................................1
C. Tujuan
Laporan.............................................................................................1
D. Manfaat
Kunjungan.......................................................................................2
E. Lokasi Kunjungan dan waktu........................................................................2
Bab II Pembahasan
..................................................................................................3
A. Kebudayaan Betawi Situ
Babakan.................................................................3
B. Proses Observasi Budaya…..........................................................................5
Bab III
Penutup.........................................................................................................8
A.
Kesimpulan...................................................................................................8
B. Kesan dan
Saran............................................................................................8
C. Daftar Pustaka………………………………………………………………9
D. Lampiran…………………………………………… ... .…………………10
BAB
I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Pada saat ini mahasiswa kelas F
PGSD 2015 sedang mempelajari hal-hal yang berkaitan denganKebudayaan Betawi di
Situ Babakan.
Di era globalisasi saat initentunya
mempengaruhi unsur budaya yang semakin lama semakin hilang. Sehingga
diadakanlah kunjungan ke tempat Kebudayaan Betawi Situ Babakan. Dalam kunjungan
ini dimaksudkan untuk mengenalkan mahasiswa tentang bagaimana kehidupan
masyarakat Betawi dan apa saja Kebudayaan yang ada di sana.
B. TUJUAN KUNJUNGAN
Adanya beberapa tujuan dari
kunjungan ke tempat Kebudayaan Betawi Situ Babakan adalah :
1.
Memberikan
informasi cara menyikapi bagaimana melesarikan kebudayaan Betawi ini.Agar mahasiswa
mengetahui masih ada
2.
Kebudayaan
Betawi yang tak tertelan oleh globalisasi di daerah pinggiran Jakarta.
C. TUJUAN LAPORAN
Laporan ini disusun dengan tujuan
untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Konsep Dasar IPS sebagai dokumentasi kegiatan kunjungan.
Adapun metode yang digunakan,
yaitu:
1. Metode Observasi
Penyusun melakukan observasi
lapangan untuk mengambil dan mengumpulkan
data melalui praktek dan turun langsung.
2. Metode Wawancara
Penulis melakukan tanya jawab
dengan karyawan atau pengelola tempat Kebudayaan
D. MANFAAT KUNJUNGAN
Diharapkan mahasiswa dapat
mengambil manfaat dalam kesempatan kunjungan ke Kebudayaan Betawi Situ Babakan yaitu
siswa dapat mengetahui lebih Keanekaragaman kebudayaan Betawi dan penduduk asli
Betawi di kehidupan sehari-hari, pemanfaatan potensi wisata di sekitar Danau
Situ Babakan dan menumbuhkan rasa cinta terhadap Kebudayaan Indonesia seperti
Budaya Betawi ini.
E. LOKASI KUNJUNGAN DAN WAKTU
Lokasi kunjungan ke Perkampungan Kebudayaan
Betawi Setu Babakan atau Danau Babakan terletak di Srengseng Sawah, kecamatan
Jagakarsa, Jakarta Selatan, Indonesia
dekat Depok. Dilaksanakan pada tanggal 30 November 2015.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
KEBUDAYAAN
BETAWI SETU BABAKAN
Setu Babakan atau
Danau Babakan terletak di Srengseng Sawah, kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan, Indonesia dekat Depok yang
berfungsi sebagai pusat Perkampungan Budaya Betawi, suatu area yang dijaga
untuk menjaga warisan budaya Jakarta, yaitu budaya asli Betawi. Situ atau setu
Babakan merupakan danau buatan dengan area 32 hektar dimana airnya berasal dari
Sungai Ciliwung dan saat ini digunakan untuk memancing bagi warga sekitarnya.
Wisata budaya yang disajikan
antara laim rumah-rumah khas Betawi yang dibagi menjadi 3 macam, pertama rumah
Betawi gudang atau kandang, kedua rumah Betawi Kebaya atau Bapang, dan yang
ketiga adalah rumah Joglo, hampir serupa dengan rumah khas Yogyakarta.
Keseniannya berupa Lenong, Tari
Topeng, Tanjidor, Marawis, Gambang Kromong, Tari Lenggang Nyai, dan Tari
Narojeng.
Upacara Adat yang ada di
perkampungan Betawi Setu Babakan adalah Penganten Sunat, Pindah Rumah, Khatam
Qur'an, dan Nujuh Bulan.
Mayoritas penduduk di Setu
Babakan adalah Betawi, dengan program dari pemda DKI untuk memperbaiki sarana
dan prasarana yang ada untuk mengakomodasi kebutuhan ruang terbuka hijau, serta
area untuk resapan air, setu babakan berbenah diri dengan dukungan penuh dari
pemda DKI
Fungsi dari Setu ini bukan
hanya untuk tempat melestarikan kebudayaan betawi yang makin tergerus oleh
zaman, tapi digunakan juga sebagai tempat alternatif rekreasi yang berlokasi di
selatan jakarta. selain fungsi utamanya sebagai penampung air resapan untuk
selatan jakarta,
perkampungan tersebut sebagai
kawasan cagar budaya yang layak didatangi oleh para wisatawan. Setelah
persiapan dirasa cukup, pada tahun 2004, Setu Babakan diresmikan oleh Gubernur
DKI Jakarta, Sutiyoso, sebagai kawasan Cagar Budaya Betawi. Sebelum itu,
perkampungan Setu Babakan juga merupakan salah satu objek yang dipilih Pacifik
Asia Travel Association (PATA) sebagai tempat kunjungan wisata bagi peserta
konferensi PATA di Jakarta pada bulan Oktober 2002.
Perkampungan Setu
Babakan adalah sebuah kawasan pedesaan yang lingkungan alam dan budayanya yang masih terjaga secara baik.
Wisatawan yang berkunjung ke kawasan cagar budaya ini akan disuguhi panorama
pepohonan rindang yang akan menambah suasana sejuk dan tenang ketika
memasukinya. Di kanan kiri jalan utama, pengunjung juga dapat melihat
rumah-rumah berarsitektur khas Betawi yang masih dipertahankan keasliannya.Yang
tak kalah menarik, di perkampungan ini juga banyak terdapat warung yang banyak
menjajakan makanan-makanan khas Betawi, seperti ketoprak, ketupat nyiksa, kerak
telor, ketupat sayur, bakso, laksa, arum manis, soto betawi, mie ayam, soto
mie, roti buaya, bir pletok, nasi uduk, kue apem, toge goreng, dan tahu gejrot.
Wisatawan yang
berkunjung ke Setu Babakan juga dapat menyaksikan pagelaran seni budaya Betawi,
antara lain tari cokek, tari topeng, kasidah, marawis, seni gambus, lenong,
tanjidor, gambang kromong, dan ondel-ondel yang sering dipentaskan di sebuah
panggung terbuka berukuran 60 meter persegi setiap hari Sabtu dan Minggu.
Selain pagelaran seni, pengunjung juga dapat menyaksikan prosesi-prosesi budaya
Betawi, seperti upacara pernikahan, sunat, akikah, khatam Al-Qur‘an, dan nujuh
bulan, atau juga sekedar melihat para pemuda dan anak-anak latihan menari dan
silat khas Betawi, Beksi.
B.
PROSES
OBSERVASI BUDAYA
Penelitian dan pengamatan dalam suatu masalah atau
proses dilakukan untuk mengetahui lebih dalam dan membahas lebih tajam dalam
masalah apalagi masalah budaya yang kian lama makin hilang tertelan oleh arus
globalisasi, proses penelitian tentunya di perlukan untuk menunjang pengamatan
yang kritis yang terjadi oleh ragam budaya Indonesia yang kaya ini. Dalam
kesempatan kali ini kami mahasiswa UNJ kelas F PGSD 2015 berkesempatan
mengunjungi tempat kebudayaan Betawi Setu Babakan ini dangan tujuan menumbuhkan
rasa cinta terhadap kebudayaan Indonesia, dan mempelajari Kebudayaan serta
mengenal lebih dalam keseharian masyarakat Betawi yang berada di sekiar Setu
Babakan, sangat menarik sekali bila berkunjung ke tempat budaya betawi,
mengingat betawi adalah budaya khas Ibu Kota Jakarta namun tak disangka malah
semakinmenghilang dan bergeser ke piggiran Ibu kota. Mengikuti alur yang sudah
di tetapkan kami mempelajari kebudayaan betawi dari makanannya, sumber
kreativitasnya dan lain lain, tidak semua kami ikuti dalam observasi ini, hanya
beberapa saja.
Adapun kegiatan yang kami ikuti dan teliti sebagai
berikut:
1.
Membuat Kembang Goyang
Proses
pembuatan jajanan Khas Betawi ini tentunya sangat menarik dan bisa di teliti
lebih dalam lagi mengingat mungkin jajanan ini sangat populer di saat kita
masih kecil dulu. Proses pembuatan diajari oleh salah satu pengurus kebudayaan
Betawi ini yaitu Mpok Uyun, beliau
5
terlihat
begitu ggup ketika mengajari kami mengolah dan membuat kembang goyang ini, usut punya usut ternyata
Mpok uyun baru pertama kali mengajari membuat Kembang Goyang kepada mahasiswa,
biasanya belau hanya mengajari siswa. Dan bagai mana dan apa saja bahan untuk
membuat Kembang goyang ini? Sebagai berikut:

1.
Telur
2.
Mentega
3.
Gula
pasir
4.
Garam
5.
Tepung
terigu santan kelapa
6.
Air
putih
7.
Minyak
goring
8.
Alat
alat
Cara Membuat:
1.
Campur
semua bahan sesuai kebutuhan
2.
Panaskan
minyak dan cetakan kembang goyang terlebih dahulu
3.
Celup
cetakan kembang goyang ke adonan yang sudah dibuat
4.
Lalu
goring sambil di goyang agar adonan terlepas
5.
Angkat
ketika warna sudah keemasan
2.
Membuat Kerajinan Batik Betawi
Setelah
selesai dalam membuat jajanan Khas Betawi kembang goyang tadi kamipun
melanjutkan penelitian yaitu membuat batik Khas Betawi, bermodalkan tekad kuat
kamipun di ajari oleh 2 Mpok yg sangat handal membuat batik yaitu Mpok Aya dan
Mpok Ana, mereka berdua begitu bersahabat dan sabar mengajari kami membuat
batik yg pada dominanya terdapat unsur betawi.
6
Dan
apasaja bahan dan bagaimana cara membuat batik Betawi ini:
Bahan
1.
Kain
mori ukuran 20 x 20 cm
2.
Canting
3.
Lilin
/ malam
4.
Wajan
dan kompor
Cara membuat:
Membatik perlahan
menggunakan canting dengan mengikuti pola yang sudah di buat atau menambahkan
gambar batik sesuai selera.

3. Membuat Ondel Ondel Mini
Setelah lelewati beberapa proses
penelitian dan prakyek tad, akhirnya kita sampai di penelitian yang terakhir
yaitu membuat Ondel Ondel mini, adapun bahan dan bagaimana cara membuat salah
satu souvenir andalan di Perkampungan budaya Betawi ini, sebagai berikut:

Bahan:
1.
Shuttlecock
bekas
2.
Kain
warna warni yg sudah dipotong sesuai ukuran
3.
Pernak
pernik
4.
Lem
kayu
Cara membuat:
1.
Susun
dan rapikan kain melingkari badan shuttlecock
2.
Lalu
lem dangan rapih dan hias dengan pernak pernik
Seperti
itulah hasil penelitian dan kunjungan kami pada 30 November kemarin
BAB
III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Budaya Betawi adalah budaya Khas Jakarta yang kini
kian tergerus oleh perkembangan globalisasi yang pesat di Jakarta ini. Setu
Babakan merupakan salah satu cagar budaya Betawi yang bertujuan untuk terus
melestarikan kebudaan betawi inipun di bangun, menjadi tempat wisata budaya di
tengah kota Jakarta, banyak yang bias di tawarkan olehnya seperti tari, music,
makanannya, dan lain lain.
B.
KESAN
DAN SARAN
Kesan, sangat menyenangkan bisa berkunjung dan
meneliti ke tempat kebudayaan Setu Babakan, mengenal lebih dalam bagaimana
masyarakat asli betawi kehidupan sehari hari, apa saja kebudayaan yang ada di
sana merupakan salah satu nilai jual tersendiri yang patut diacungi jempol.
Saran, Terus dan marilah kita sama sama melestarikan
kebudayaan Indonesia seperti Kebudayaan Betawi ini, sebagai seorang pemuda dan
seorang mahasiswa tentunya kita punya peran penting dalam melestarikan Budaya
Indonesia yang kian menghilang, jangan hanya terpaku pada teknologi taoi juga
menolah lah pada tradisi, kalau bukan kita siapa lagi? Kalau tidak sekarang
kapan lagi?
DAFTAR PUSTAKA
https://awalbarri.wordpress.com/2009/03/16/1-definisipengertian-antropologi-objek-tujuan-dan-cabang-ilmu-antropologi/



Tidak ada komentar:
Posting Komentar