LAPORAN
HASIL
KUNJUNGAN OBSERVASI
PERKAMPUNGAN BUDAYA BETAWI SETU BABAKAN
PERKAMPUNGAN BUDAYA BETAWI SETU BABAKAN
(Ditujukan untuk memenuhi mata
kuliah Konsep Dasar IPS)
Dosen: Dr. Ajat Sudrajat, M.Pd
Disusun
oleh
UHAR
GATUMELANAM
1815152854
KELAS:
F PGSD UNJ 2015
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIDKAN
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan kepada
Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya, sehingga penyusunan
Laporan Kunjungan di Perkampungan Budaya Betawi Situ Babakan Jakarta
ini dapat terselesaikan dengan baik tanpa kendala. adapun penyusunan Laporan
Kunjungan Kebudayaan Betawi Situ Babakan ini berdasarkan data-data yang
diperoleh selama melakukan Kunjungan Ini, data-data dan keterangan dari
pembimbing. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan Laporan Kunjungan Budaya ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan
ini kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr.Ajat Sudrajat, M.pd selaku dosen
pembimbing yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk melaksanakan
Kunjungan Ini.
2. Bang Indra Sutisna, S.kom selaku Narasumber Kunjungan Budaya Betawi
Situ Babakan yang telah membimbing kami selama berada disana.
3. Bang Roni, selaku guide dan pengarah
selama kami berada di sana.
4. Pihak-pihak yang tidak dapat kami sebutkan ,
terima kasih atas bantuan dan do’a restu yang berhubungan dengan kegiatan
Kunjungan Budaya Ini.
Akhirnya, penulis menyadari bahwa
dalam penyusunan laporan kunjungan Budaya ini masih banyak kekurangan. Karena
keterbatasan pengetahuan dan kemampuan, untuk itu kritik dan saran yang
membangun dari pembaca sangat diharapkan demi kesempurnaan Laporan kunjungan Budaya ini. Demikian kata pengantar ini kami buat, semoga dapat bermanfaat,
khususnya bagi diri pribadi kami sendiri dan pembaca pada umumnya.
Penulis
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar
Daftar
Isi
Bab I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Masalah
B. Tujuan
Kunjungan
C. Tujuan
Laporan
D. Manfaat
Kunjungan2
E. Lokasi Kunjungan dan waktu
Bab II Pembahasan
A. Kebudayaan Betawi Situ
Babakan
B. Proses Observasi Budaya
Bab III
Penutup
A.
Kesimpulan
B. Kesan dan
Saran
C. Daftar
Pustaka
D.
Lampiran
BAB
I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Pada saat ini mahasiswa
kelas F PGSD 2015 sedang mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan Kebudayaan
Betawi di Situ Babakan.
Di era globalisasi
saat ini tentunya mempengaruhi unsur budaya yang semakin lama semakin hilang.
Sehingga diadakanlah kunjungan ke tempat Kebudayaan Betawi Situ Babakan. Dalam
kunjungan ini dimaksudkan untuk mengenalkan mahasiswa tentang bagaimana
kehidupan masyarakat Betawi dan apa saja Kebudayaan yang ada di sana.
B. TUJUAN KUNJUNGAN
Adanya beberapa tujuan dari
kunjungan ke tempat Kebudayaan Betawi Situ Babakan adalah :
1. Memperluas pengetahuan mahasiswa tentang
Kebudayaan Betawi
2. Memberikan informasi cara menyikapi
bagaimana melesarikan kebudayaan Betawi ini.
3. Agar mahasiswa mengetahui masih ada
Kebudayaan Betawi yang tak tertelan oleh kemajuan teknoligi di daerah pinggiran
Jakarta.
C. TUJUAN LAPORAN
Laporan ini disusun
dengan tujuan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Konsep Dasar IPS sebagai dokumentasi kegiatan kunjungan.
Adapun metode yang digunakan,
yaitu:
1. Metode Observasi
Penyusun melakukan observasi
lapangan untuk mengambil dan mengumpulkan
data melalui praktek dan turun langsung.
2. Metode Wawancara
Penulis melakukan tanya jawab
dengan karyawan atau pengelola tempat Kebudayaan
3. Metode ceramah
Beberapa karyawan memberikan
ceramah dan penjelasan mengenai hal yang berkaitan tentang hal yg bersangkutan
dengan Kebudayaan Betawi.
D. MANFAAT KUNJUNGAN
Diharapkan mahasiswa
dapat mengambil manfaat dalam kesempatan kunjungan ke Kebudayaan Betawi Situ
Babakan yaitu siswa dapat mengetahui lebih Keanekaragaman kebudayaan Betawi dan
penduduk asli Betawi di kehidupan sehari-hari, pemanfaatan potensi wisata di
sekitar Danau Situ Babakan dan menumbuhkan rasa cinta terhadap Kebudayaan
Indonesia seperti Budaya Betawi ini.
E. LOKASI KUNJUNGAN DAN WAKTU
Lokasi kunjungan ke
Perkampungan Kebudayaan Betawi Setu Babakan atau Danau Babakan terletak di
Srengseng Sawah, kecamatan Jagakarsa,
Jakarta Selatan, Indonesia dekat Depok. Dilaksanakan pada tanggal 30
November 2015.
BAB II
PEMBAHASAN
A. KEBUDAYAAN
BETAWI SETU BABAKAN
Perkamungan budaya betawi merupakan embrio pusat kebudayaan betawi, suatu tempat dimana di timbuhkembangkan keasrian alam, tradisi betawi yang meliputi: keagamaan, kebudayaan dan esenian betawi
ide dan kegiatan untuk membangun pusat kebudayaan betawi sesungguhnya sudah tercetus sejak tahun 90an, kemudian oleh bamus betawi periode 1996 - 2001. keinginan ini di tuangkan dalam sebuah rancangan program kerja yakni "Membangun Pusat Perkampungan Betawi".
karena desakan arus bawah masyarakat Betawi yang amat kuat dengan dukungan tokoh tokoh Betawi terdidik serta 67 organisasi masyarakat ke Betawian di bawah Bamus Betawi. Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) sebagai lembaga yang mengkordinir dan mengayomi seluruh aktivitas organisasi - organisasi dan yayasan - yayasan masyarakat Betawi, memiliki tanggung jawab moral memotivasi, membina dan membangun serta sekaligus melestarikan budaya masyarakatnya. untuk itu dangan tidak melampaui tugas dan wewenang pemda DKI Jakarta pada tahun 1998, Bamus Betawi menganjukan proposal tentang "Pembangunan Perkampungan Budaya Betawi" dengan alternatif lokasi Setu Babakan Srengseng Sawah, Kecamatan Lagakarsa Jakarta Selatan.
Untuk lebih memantapkan usulan Bamus Betawi dan kebijakan Pemda DKI Jakarta, sebelumnya pada tanggal 13 september 1997 di selenggarakan "Festival Setu Babakan / Sehari di Setu Babakan" oleh Sudin Pariwisata Jakarta Selatan mendapat sambutan hangat dari masyarakat. karena dalam acara tersebut dapat di lihat jelas aktivitas masyarakat dengan kekentalan budayanya mulai dari pakaian, hasil produksi rumahan, buah buahan, dan lainnya. bersamaan dengan ini pula Bamus menyerahkan kepada masyarakat dan sakah satu organisasi pendukung (SATGAS PBB) untuk menjaga dan memantau embrio PBB samapi sekarang.
Pada tahun 2000 Gubernur DKI Provisi Jakarta mrngrluarkan surat keputusan Gubernur No. 92 Tahun 2000 tentang Penataan Lingkungan Perkampungan Budaya Betawi di Kelurahan Srengseng Sawah kecamatan Jagakarsa Jakarta Selatan. Berdasarkan SK tersebut akhirnya mulailah di bangun embrio PBB sekitar akhir bulan oktober
kemudian pada tanggal 20 Januari 2001, Bamus Betawi mengadakan Halal bi Halal dengan organisasi pendukung untuk meresmikan Perkamungan Budaya Betawi Setu Babakan. Perkampungan ini dianggap masih mempertahankan dan melestarikan budaya khas
Betawi, seperti bangunan, dialek bahasa, seni tari, seni musik, dan seni drama.
Perkampungan Setu
Babakan adalah sebuah kawasan pedesaan yang lingkungan alam dan budayanya yang masih terjaga secara baik.
Wisatawan yang berkunjung ke kawasan cagar budaya ini akan disuguhi panorama
pepohonan rindang yang akan menambah suasana sejuk dan tenang ketika
memasukinya. Di kanan kiri jalan utama, pengunjung juga dapat melihat
rumah-rumah berarsitektur khas Betawi yang masih dipertahankan keasliannya. Yang
tak kalah menarik, di perkampungan ini juga banyak terdapat warung yang banyak
menjajakan makanan-makanan khas Betawi, seperti ketoprak, ketupat nyiksa, kerak
telor, ketupat sayur, bakso, laksa, arum manis, soto betawi, mie ayam, soto
mie, roti buaya, bir pletok, nasi uduk, kue apem, toge goreng, dan tahu gejrot.
Wisatawan yang
berkunjung ke Setu Babakan juga dapat menyaksikan pagelaran seni budaya Betawi,
antara lain tari cokek, tari topeng, kasidah, marawis, seni gambus, lenong,
tanjidor, gambang kromong, dan ondel-ondel yang sering dipentaskan di sebuah
panggung terbuka berukuran 60 meter persegi setiap hari Sabtu dan Minggu.
Selain pagelaran seni, pengunjung juga dapat menyaksikan prosesi-prosesi budaya
Betawi, seperti upacara pernikahan, sunat, akikah, khatam Al-Qur‘an, dan nujuh
bulan, atau juga sekedar melihat para pemuda dan anak-anak latihan menari dan
silat khas Betawi, Beksi.
Yang baru dari Setu
Babakan adalah telah dibangunnya dua jembatan gantung, sehingga pengunjung
dapat menyinggahi pulau buatan di tengah Setu Babakan. Selain itu Setu babakan
adalah salah satu tempat favorit bersepeda santai di Jakarta Selatan.
B.
PROSES
OBSERVASI BUDAYA
Penelitian dan pengamatan dalam suatu masalah atau
proses dilakukan untuk mengetahui lebih dalam dan membahas lebih tajam dalam
masalah apalagi masalah budaya yang kian lama makin hilang tertelan oleh arus
globalisasi, proses penelitian tentunya di perlukan untuk menunjang pengamatan
yang kritis yang terjadi oleh ragam budaya Indonesia yang kaya ini. Dalam
kesempatan kali ini kami mahasiswa UNJ kelas F PGSD 2015 berkesempatan
mengunjungi tempat kebudayaan Betawi Setu Babakan ini dangan tujuan menumbuhkan
rasa cinta terhadap kebudayaan Indonesia, dan mempelajari Kebudayaan serta
mengenal lebih dalam keseharian masyarakat Betawi yang berada di sekiar Setu
Babakan. Mengingat fungsi setu pun beragam, seperti sarana ibadah, sarana pemukiman, sarana informasi, sarana pelestarian dan pengembangan, sarana penelitian, dan juga sarana pariwisata. Sangat menarik sekali bila berkunjung ke tempat budaya betawi,
mengingat betawi adalah budaya khas Ibu Kota Jakarta namun tak disangka malah
semakin menghilang dan bergeser ke piggiran Ibu kota. Mengikuti alur yang sudah
di tetapkan kami mempelajari kebudayaan betawi dari makanannya, sumber
kreativitasnya dan lain lain, tidak semua kami ikuti dalam observasi ini, hanya
beberapa saja.
Adapun kegiatan yang kami ikuti dan teliti sebagai
berikut:
1.
Membuat Kembang Goyang
Proses pembuatan jajanan Khas Betawi ini tentunya sangat menarik dan bisa di teliti lebih dalam lagi mengingat mungkin jajanan ini sangat populer di saat kita masih kecil dulu. Proses pembuatan diajari oleh salah satu pengurus kebudayaan Betawi ini yaitu Mpok Uyun, beliau terlihat begitu gugup ketika mengajari kami mengolah dan membuat kembang goyang ini, usut punya usut ternyata Mpok Uyun baru pertama kali mengajari membuat Kembang Goyang kepada mahasiswa, biasanya beliau hanya mengajari Siswa SD atau SMP. Lalu bagaimana dan apa saja bahan untuk membuat jajanan Kembang goyang ini? Sebagai berikut:
Bahan:
1.
Telur
2.
Mentega
3.
Gula
pasir
4.
Garam
5.
Tepung
terigu santan kelapa
6.
Air
putih
7.
Minyak
goreng
8.
Alat
alat
Cara
Membuat:
1.
Campur
semua bahan sesuai kebutuhan
2.
Panaskan
minyak dan cetakan kembang goyang terlebih dahulu
3.
Celup
cetakan kembang goyang ke adonan yang sudah dibuat
4.
Lalu
goreng sambil di goyang agar adonan terlepas
5.
Angkat
ketika warna sudah keemasan.
6. Dan siap untuk disajikan
6. Dan siap untuk disajikan
2.
Membuat Kerajinan Batik Betawi.
Setelah selesai dalam membuat jajanan Khas Betawi kembang goyang tadi kami pun melanjutkan penelitian yaitu membuat batik Khas Betawi, bermodalkan tekad kuat kami pun di ajari oleh 2 Mpok yg sangat handal membuat batik yaitu Mpok Aya dan Mpok Ana, mereka berdua begitu bersahabat dan sabar mengajari kami membuat batik yg pada dominanya terdapat unsur betawi seperti gambar Ondel Ondel dan Monas.
Dan
apasaja bahan dan bagaimana cara membuat batik Betawi ini:
Bahan
1.
Kain
mori ukuran 20 x 20 cm
2.
Canting
3.
Lilin
/ malam
4.
Wajan
dan kompor
Cara membuat:
Membatik perlahan menggunakan canting
dengan mengikuti pola yang sudah di buat atau menambahkan gambar batik sesuai
selera.
3. Membuat Ondel Ondel Mini
Setelah melewati beberapa proses penelitian dan praktek tadi, akhirnya kita sampai di
penelitian yang terakhir yaitu membuat Ondel Ondel mini, adapun bahan dan
bagaimana cara membuat salah satu souvenir andalan di Perkampungan Budaya
Betawi ini, sebagai berikut:
Bahan:
1.
Shuttlecock
bekas
2.
Kain
warna warni yg sudah dipotong sesuai ukuran
3.
Pernak
pernik
4.
Lem
kayu
5. Gunting
5. Gunting
Cara membuat:
1.
Susun
dan rapikan kain melingkari badan shuttlecock
2.
Lalu
lem dangan rapih dan hias dengan pernak pernik
Seperti
itulah hasil penelitian dan kunjungan kami pada 30 November kemarin
BAB
III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Budaya Betawi adalah budaya Khas Jakarta yang kini
kian tergerus oleh perkembangan globalisasi yang pesat di Jakarta ini. Setu
Babakan merupakan salah satu cagar budaya Betawi yang bertujuan untuk terus
melestarikan kebudaan Betawi ini pun di bangun, menjadi tempat wisata budaya di
tengah kota Jakarta, banyak yang bisa di tawarkan olehnya seperti Kebudayaannya tari, music, kuliner makanannya, dan lain lain.
B.
KESAN
DAN SARAN
Kesan, sangat menyenangkan bisa berkunjung dan
meneliti ke tempat kebudayaan Setu Babakan, mengenal lebih dalam bagaimana
masyarakat asli betawi kehidupan sehari hari, apa saja kebudayaan yang ada di
sana merupakan salah satu nilai jual tersendiri yang patut diacungi jempol.
Saran, Terus dan marilah kita sama sama melestarikan
kebudayaan Indonesia seperti Kebudayaan Betawi ini, sebagai seorang pemuda dan
seorang mahasiswa tentunya kita punya peran penting dalam melestarikan Budaya
Indonesia yang kian menghilang, jangan hanya terpaku pada teknologi tapi juga
menolah lah pada tradisi, kalau bukan kita siapa lagi? Kalau tidak sekarang
kapan lagi?
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran Kegiatan
Saat pemberian plakat
Saat membuat kembang goyang
Saat proses membatik
Saat membuat ondel ondel mini
Foto bersama Kelas F PGSD 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar