Minggu, 06 Desember 2015

UHAR GATUMELANAM / KELAS F / NIM : 1815152854


LAPORAN
 HASIL KUNJUNGAN OBSERVASI
PERKAMPUNGAN BUDAYA BETAWI SETU BABAKAN
(Ditujukan untuk memenuhi mata kuliah Konsep Dasar IPS)
Dosen: Dr. Ajat Sudrajat, M.Pd




Disusun oleh
UHAR GATUMELANAM
1815152854

KELAS: F PGSD UNJ 2015
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIDKAN
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA










KATA PENGANTAR

          Puji dan syukur kami ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya, sehingga penyusunan Laporan Kunjungan di Perkampungan Budaya Betawi Situ Babakan Jakarta ini dapat terselesaikan dengan baik tanpa kendala. adapun penyusunan Laporan Kunjungan Kebudayaan Betawi Situ Babakan ini berdasarkan data-data yang diperoleh selama melakukan Kunjungan Ini, data-data dan keterangan dari pembimbing. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan Laporan Kunjungan Budaya ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1.     Bapak Dr.Ajat Sudrajat, M.pd selaku dosen pembimbing yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk melaksanakan Kunjungan Ini.
2.     Bang Indra Sutisna, S.kom  selaku Narasumber Kunjungan Budaya Betawi Situ Babakan yang telah membimbing kami selama berada disana.
3.     Bang Roni, selaku guide dan pengarah selama kami berada di sana.
4.     Pihak-pihak yang tidak dapat kami sebutkan , terima kasih atas bantuan dan do’a restu yang berhubungan dengan kegiatan Kunjungan Budaya Ini.

          Akhirnya, penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan kunjungan Budaya ini masih banyak kekurangan. Karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat diharapkan demi kesempurnaan Laporan kunjungan Budaya ini. Demikian kata pengantar ini kami buat, semoga dapat bermanfaat, khususnya bagi diri pribadi kami sendiri dan pembaca pada umumnya.


Penulis










DAFTAR ISI

Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab I Pendahuluan
   A.    Latar Belakang Masalah
   B.    Tujuan Kunjungan
   C.    Tujuan Laporan
   D.    Manfaat Kunjungan2
   E.     Lokasi Kunjungan dan waktu
Bab II Pembahasan
   A.    Kebudayaan Betawi Situ Babakan
   B.    Proses Observasi Budaya
Bab III Penutup
   A.    Kesimpulan
   B.    Kesan dan Saran
   C.    Daftar Pustaka
   D.    Lampiran













BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG MASALAH

Pada saat ini mahasiswa kelas F PGSD 2015 sedang mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan Kebudayaan Betawi di Situ Babakan.
Di era globalisasi saat ini tentunya mempengaruhi unsur budaya yang semakin lama semakin hilang. Sehingga diadakanlah kunjungan ke tempat Kebudayaan Betawi Situ Babakan. Dalam kunjungan ini dimaksudkan untuk mengenalkan mahasiswa tentang bagaimana kehidupan masyarakat Betawi dan apa saja Kebudayaan yang ada di sana.

B.     TUJUAN KUNJUNGAN

Adanya beberapa tujuan dari kunjungan ke tempat Kebudayaan Betawi Situ Babakan adalah :
1.      Memperluas pengetahuan mahasiswa tentang Kebudayaan Betawi
2.      Memberikan informasi cara menyikapi bagaimana melesarikan kebudayaan Betawi ini.
3.      Agar mahasiswa mengetahui masih ada Kebudayaan Betawi yang tak tertelan oleh kemajuan teknoligi di daerah pinggiran Jakarta.

            C.     TUJUAN LAPORAN

Laporan ini disusun dengan tujuan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Konsep Dasar IPS  sebagai dokumentasi kegiatan kunjungan.

Adapun metode yang digunakan, yaitu:
1.      Metode Observasi
Penyusun melakukan observasi lapangan untuk mengambil dan mengumpulkan  data melalui praktek dan turun langsung.
2.      Metode Wawancara
Penulis melakukan tanya jawab dengan karyawan atau pengelola tempat Kebudayaan
3.      Metode ceramah
Beberapa karyawan memberikan ceramah dan penjelasan mengenai hal yang berkaitan tentang hal yg bersangkutan dengan Kebudayaan Betawi.


           D.    MANFAAT KUNJUNGAN

Diharapkan mahasiswa dapat mengambil manfaat dalam kesempatan kunjungan ke Kebudayaan Betawi Situ Babakan yaitu siswa dapat mengetahui lebih Keanekaragaman kebudayaan Betawi dan penduduk asli Betawi di kehidupan sehari-hari, pemanfaatan potensi wisata di sekitar Danau Situ Babakan dan menumbuhkan rasa cinta terhadap Kebudayaan Indonesia seperti Budaya Betawi ini.

            E.     LOKASI KUNJUNGAN DAN WAKTU

Lokasi kunjungan ke Perkampungan Kebudayaan Betawi Setu Babakan atau Danau Babakan terletak di Srengseng Sawah, kecamatan Jagakarsa,  Jakarta Selatan, Indonesia dekat Depok. Dilaksanakan pada tanggal 30 November 2015.





BAB II
PEMBAHASAN


                  A.    KEBUDAYAAN BETAWI SETU BABAKAN

Setu Babakan atau Danau Babakan terletak di Srengseng Sawah, kecamatan Jagakarsa,  Jakarta Selatan, Indonesia dekat Depok yang berfungsi sebagai pusat Perkampungan Budaya Betawi, suatu area yang dijaga untuk menjaga warisan budaya Jakarta, yaitu budaya asli Betawi. Situ atau setu Babakan merupakan danau buatan dengan area 32 hektar dimana airnya berasal dari Sungai Ciliwung dan saat ini digunakan untuk memancing bagi warga sekitarnya.

Perkamungan budaya betawi merupakan embrio pusat kebudayaan betawi, suatu tempat dimana di timbuhkembangkan keasrian alam, tradisi betawi yang meliputi: keagamaan, kebudayaan dan esenian betawi
ide dan kegiatan untuk membangun pusat kebudayaan betawi sesungguhnya sudah tercetus sejak tahun 90an, kemudian oleh bamus betawi periode 1996 - 2001. keinginan ini di tuangkan dalam sebuah rancangan program kerja yakni "Membangun Pusat Perkampungan Betawi".
karena desakan arus bawah masyarakat Betawi yang amat kuat dengan dukungan tokoh tokoh Betawi terdidik serta 67 organisasi masyarakat ke Betawian di bawah Bamus Betawi. Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) sebagai lembaga yang mengkordinir dan mengayomi seluruh aktivitas organisasi - organisasi dan yayasan - yayasan masyarakat Betawi, memiliki tanggung jawab moral memotivasi, membina dan membangun serta sekaligus melestarikan budaya masyarakatnya. untuk itu dangan tidak melampaui tugas dan wewenang pemda DKI Jakarta pada tahun 1998, Bamus Betawi menganjukan proposal tentang "Pembangunan Perkampungan Budaya Betawi" dengan alternatif lokasi Setu Babakan Srengseng Sawah, Kecamatan Lagakarsa Jakarta Selatan.
Untuk lebih memantapkan usulan Bamus Betawi dan kebijakan Pemda DKI Jakarta, sebelumnya pada tanggal 13 september 1997 di selenggarakan "Festival Setu Babakan / Sehari di Setu Babakan" oleh Sudin Pariwisata Jakarta Selatan mendapat sambutan hangat dari masyarakat. karena dalam acara tersebut dapat di lihat jelas aktivitas masyarakat dengan kekentalan budayanya mulai dari pakaian, hasil produksi rumahan, buah buahan, dan lainnya. bersamaan dengan ini pula Bamus menyerahkan kepada masyarakat dan sakah satu organisasi pendukung (SATGAS PBB) untuk menjaga dan memantau embrio PBB samapi sekarang.
Pada tahun 2000 Gubernur DKI Provisi Jakarta mrngrluarkan surat keputusan Gubernur No. 92 Tahun 2000 tentang Penataan Lingkungan Perkampungan Budaya Betawi di Kelurahan Srengseng Sawah kecamatan Jagakarsa  Jakarta Selatan. Berdasarkan SK tersebut akhirnya mulailah di bangun embrio PBB sekitar akhir bulan oktober
kemudian pada tanggal 20 Januari 2001, Bamus Betawi mengadakan Halal bi Halal dengan organisasi pendukung untuk meresmikan Perkamungan Budaya Betawi Setu Babakan. Perkampungan ini dianggap masih mempertahankan dan melestarikan budaya khas Betawi, seperti bangunan, dialek bahasa, seni tari, seni musik, dan seni drama.
Perkampungan Setu Babakan adalah sebuah kawasan pedesaan yang lingkungan alam dan  budayanya yang masih terjaga secara baik. Wisatawan yang berkunjung ke kawasan cagar budaya ini akan disuguhi panorama pepohonan rindang yang akan menambah suasana sejuk dan tenang ketika memasukinya. Di kanan kiri jalan utama, pengunjung juga dapat melihat rumah-rumah berarsitektur khas Betawi yang masih dipertahankan keasliannya. Yang tak kalah menarik, di perkampungan ini juga banyak terdapat warung yang banyak menjajakan makanan-makanan khas Betawi, seperti ketoprak, ketupat nyiksa, kerak telor, ketupat sayur, bakso, laksa, arum manis, soto betawi, mie ayam, soto mie, roti buaya, bir pletok, nasi uduk, kue apem, toge goreng, dan tahu gejrot.
Wisatawan yang berkunjung ke Setu Babakan juga dapat menyaksikan pagelaran seni budaya Betawi, antara lain tari cokek, tari topeng, kasidah, marawis, seni gambus, lenong, tanjidor, gambang kromong, dan ondel-ondel yang sering dipentaskan di sebuah panggung terbuka berukuran 60 meter persegi setiap hari Sabtu dan Minggu. Selain pagelaran seni, pengunjung juga dapat menyaksikan prosesi-prosesi budaya Betawi, seperti upacara pernikahan, sunat, akikah, khatam Al-Qur‘an, dan nujuh bulan, atau juga sekedar melihat para pemuda dan anak-anak latihan menari dan silat khas Betawi, Beksi.
Yang baru dari Setu Babakan adalah telah dibangunnya dua jembatan gantung, sehingga pengunjung dapat menyinggahi pulau buatan di tengah Setu Babakan. Selain itu Setu babakan adalah salah satu tempat favorit bersepeda santai di Jakarta Selatan.

                 B.     PROSES OBSERVASI BUDAYA

Penelitian dan pengamatan dalam suatu masalah atau proses dilakukan untuk mengetahui lebih dalam dan membahas lebih tajam dalam masalah apalagi masalah budaya yang kian lama makin hilang tertelan oleh arus globalisasi, proses penelitian tentunya di perlukan untuk menunjang pengamatan yang kritis yang terjadi oleh ragam budaya Indonesia yang kaya ini. Dalam kesempatan kali ini kami mahasiswa UNJ kelas F PGSD 2015 berkesempatan mengunjungi tempat kebudayaan Betawi Setu Babakan ini dangan tujuan menumbuhkan rasa cinta terhadap kebudayaan Indonesia, dan mempelajari Kebudayaan serta mengenal lebih dalam keseharian masyarakat Betawi yang berada di sekiar Setu Babakan. Mengingat fungsi setu pun beragam, seperti sarana ibadah, sarana pemukiman, sarana informasi, sarana pelestarian dan pengembangan, sarana penelitian, dan juga sarana pariwisata. Sangat menarik sekali bila berkunjung ke tempat budaya betawi, mengingat betawi adalah budaya khas Ibu Kota Jakarta namun tak disangka malah semakin menghilang dan bergeser ke piggiran Ibu kota. Mengikuti alur yang sudah di tetapkan kami mempelajari kebudayaan betawi dari makanannya, sumber kreativitasnya dan lain lain, tidak semua kami ikuti dalam observasi ini, hanya beberapa saja.
Adapun kegiatan yang kami ikuti dan teliti sebagai berikut:

1. Membuat Kembang Goyang


         


   Proses pembuatan jajanan Khas Betawi ini tentunya sangat menarik dan bisa di teliti lebih dalam lagi mengingat mungkin jajanan ini sangat populer di saat kita masih kecil dulu. Proses pembuatan diajari oleh salah satu pengurus kebudayaan Betawi ini yaitu Mpok Uyun, beliau terlihat begitu gugup ketika mengajari kami mengolah dan membuat  kembang goyang ini, usut punya usut ternyata Mpok Uyun baru pertama kali mengajari membuat Kembang Goyang kepada mahasiswa, biasanya beliau hanya mengajari Siswa SD atau SMP. Lalu bagaimana dan apa saja bahan untuk membuat jajanan Kembang goyang ini? Sebagai berikut:

       Bahan:

1.      Telur
2.      Mentega
3.      Gula pasir
4.      Garam
5.      Tepung terigu santan kelapa
6.      Air putih
7.      Minyak goreng
8.      Alat alat


Cara Membuat:

            1.      Campur semua bahan sesuai kebutuhan
            2.      Panaskan minyak dan cetakan kembang goyang terlebih dahulu
            3.      Celup cetakan kembang goyang ke adonan yang sudah dibuat
            4.      Lalu goreng sambil di goyang agar adonan terlepas
            5.      Angkat ketika warna sudah keemasan.
            6.   Dan siap untuk disajikan

2. Membuat Kerajinan Batik Betawi.



         
   Setelah selesai dalam membuat jajanan Khas Betawi kembang goyang tadi kami pun melanjutkan penelitian yaitu membuat batik Khas Betawi, bermodalkan tekad kuat kami pun di ajari oleh 2 Mpok yg sangat handal membuat batik yaitu Mpok Aya dan Mpok Ana, mereka berdua begitu bersahabat dan sabar mengajari kami membuat batik yg pada dominanya terdapat unsur betawi seperti gambar Ondel Ondel dan Monas.
             
Dan apasaja bahan dan bagaimana cara membuat batik Betawi ini:

       Bahan

1.      Kain mori ukuran 20 x 20 cm
2.      Canting
3.      Lilin / malam
4.      Wajan dan kompor


Cara membuat:

     Membatik perlahan menggunakan canting dengan mengikuti pola yang sudah di buat atau menambahkan gambar batik sesuai selera.


3. Membuat Ondel Ondel Mini




            Setelah melewati beberapa proses penelitian dan praktek tadi, akhirnya kita sampai di penelitian yang terakhir yaitu membuat Ondel Ondel mini, adapun bahan dan bagaimana cara membuat salah satu souvenir andalan di Perkampungan Budaya Betawi ini, sebagai berikut:

     Bahan:

1.      Shuttlecock bekas
2.      Kain warna warni yg sudah dipotong sesuai ukuran
3.      Pernak pernik
4.      Lem kayu
5.   Gunting


Cara membuat:

1.      Susun dan rapikan kain melingkari badan shuttlecock
2.      Lalu lem dangan rapih dan hias dengan pernak pernik

Seperti itulah hasil penelitian dan kunjungan kami pada 30 November kemarin




BAB III
PENUTUP

  
                  A.    KESIMPULAN

Budaya Betawi adalah budaya Khas Jakarta yang kini kian tergerus oleh perkembangan globalisasi yang pesat di Jakarta ini. Setu Babakan merupakan salah satu cagar budaya Betawi yang bertujuan untuk terus melestarikan kebudaan Betawi ini pun di bangun, menjadi tempat wisata budaya di tengah kota Jakarta, banyak yang bisa di tawarkan olehnya seperti Kebudayaannya  tari, music, kuliner makanannya, dan lain lain.

                   B.     KESAN DAN SARAN

Kesan, sangat menyenangkan bisa berkunjung dan meneliti ke tempat kebudayaan Setu Babakan, mengenal lebih dalam bagaimana masyarakat asli betawi kehidupan sehari hari, apa saja kebudayaan yang ada di sana merupakan salah satu nilai jual tersendiri yang patut diacungi jempol.
Saran, Terus dan marilah kita sama sama melestarikan kebudayaan Indonesia seperti Kebudayaan Betawi ini, sebagai seorang pemuda dan seorang mahasiswa tentunya kita punya peran penting dalam melestarikan Budaya Indonesia yang kian menghilang, jangan hanya terpaku pada teknologi tapi juga menolah lah pada tradisi, kalau bukan kita siapa lagi? Kalau tidak sekarang kapan lagi?







DAFTAR PUSTAKA











Lampiran Kegiatan

Saat pemberian plakat



Saat membuat kembang goyang


Saat proses membatik


Saat membuat ondel ondel mini


 Foto bersama Kelas F PGSD 2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar