Laporan Hasil Observasi Situs Budaya
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
Dosen
: Ajat Sudrajat, M.Pd
Disusun Oleh :
Lista Yoseva Manalu 1815152916
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI
JAKARTA
KATA PENGANTAR
Pertama-tama, penulis mengucap syukur kepada Tuhan Yang
Maha Esa, karena atas izinNya penulis dapat melaksanakan observasi ke Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan dan
menyelesaikan laporan observasi ini tepat pada
waktunya. Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan laporan observasi ini masih jauh dari harapan dan mungkin tidak akan
selesai tanpa bantuan dan arahan dari banyak pihak. Maka perkenankanlah penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ajat
Sudrajat, M.Pd, selaku dosen mata kuliah Konsep Dasar IPS
2. Indra Sutisna, S.kom, selaku Narasumber Perkampungan
Budaya Betawi Setu Babakan
3. Roni, selaku pemandu
wisata Perkampungan
Budaya Betawi Setu Babakan
4. Teman-teman mahasiswa kelas F PGSD UNJ
2015, yang telah membantu dan memberikan semangat kepada penulis
Dengan ini penulis telah berusaha semaksimal mungkin agar
dapat menyusun laporan observasi ini dengan
sebaik-baiknya, akan tetapi bagaimana pun laporan observasi ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan.
Untuk itu, saran dan kritikan sangat penulis butuhkan dan akan penulis terima
dengan senang hati.
Akhir kata semoga laporan observasi ini berguna bagi kita semua. Dan apabila ada kesalahan
dan kata-kata yang kurang berkenan, penulis mohon maaf sebesar-besarnya.
Jakarta, November 2015
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
B.
Tujuan Observasi
C.
Tujuan Penulisan
Laporan Observasi
D.
Metode Penulisan
Laporan Observasi
E.
Sistematika
Penulisan Laporan Observasi
BAB II PEMBAHASAN
A.
Situs Budaya “Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan”
B.
Kegiatan Observasi Selama di
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan
B.
Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
- Latar
Belakang
Pelaksanaan
observasi ini merupakan kegiatan wajib di mata kuliah Konsep Dasar IPS untuk
mahasiswa kelas F jurusan PSGD UNJ 2015 di semester pertama.
Dipilihnya Situs
Budaya “Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan” bertujuan agar mahasiswa
mendapat tambahan pengetahuan tentang salah satu budaya di Indonesia, dan
memupuk rasa nasionalisme terhadap budaya bangsa.
- Tujuan Observasi
Adapun tujuan
pelaksanaan Observasi Situs Budaya “Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan”
adalah sebagai berikut:
1) Mendukung upaya
pembentukan karakter mahasiswa. Mahasiswa bisa memetik banyak manfaat dengan
mengunjungi situs-situs budaya yang ada.
2) Menambah pengetahuan mahasiswa tentang salah satu budaya
di Jakarta.
3) Memotivasi mahasiswa agar melindungi dan melestarikan
budaya bangsa.
- Tujuan
Penulisan Laporan Observasi
Adapun maksud
dari disusunnya laporan observasi ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
Konsep Dasar IPS di Tahun Akademik 1 2015/2016 Semester 103. Dalam melaksanakan
observasi ini, penulis telah melaksanakan kegiatan ini pada Senin, 30 November
2015.
Laporan
observasi ini adalah hasil penulisan mahasiswa setelah menyelesaikan observasi
berdasarkan informasi yang diperoleh dan dituangkan dalam bentuk tulisan.
Adapun tujuan pembuatan laporan ini antara lain:
1) Memenuhi tugas
mata kuliah Konsep Dasar IPS di Tahun Akademik 1 2015/2016 Semester 103.
2) Mendorong
mahasiswa agar mampu mengembangkan atau mengemukakan pikiran dan pendapatnya
serta mampu menuangkannya dalam bentuk tulisan yang sistematis, logis dan
dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
3) Sebagai
pertanggungjawaban mahasiswa yang telah melaksanakan observasi.
4) Sebagai salah
satu bukti tertulis bahwa mahasiswa yang bersangkutan telah melakukan observasi
dengan baik.
- Metode Penulisan Laporan Observasi
Dalam penyajian
karya tulis ini, penulis mengumpulkan informasi selama penulis melaksanakan
observasi. Adapun cara-cara yang penulis lakukan dalam pengumpulam informasi
tersebut adalah sebagai berikut:
1)
Metode
Observasi
Observasi atau
pengamatan adalah pengamatan langsung suatu kegiatan yang sedang berjalan.
2)
Metode
Wawancara
Wawancara
merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan jalan penulis mengadakan
komunikasi dengan sumber data. Komunikasi tersebut dilakukan dengan dialog
secara lisan, contohnya melalui sesi tanya jawab selama kegiatan observasi
berlangsung.
E.
Sistematika Penulisan Laporan Observasi
Dalam menyusun
laporan ini penulis membagi bahasan
menjadi 3 (tiga) Bab. Pada setiap bab tersebut akan dibahas masalah yang saling
berkaitan, antara lain sebagai berikut:
Bab I
Pendahuluan. Pada bab ini,
penulis menguraikan tentang Latar Belakang, Tujuan Observasi, Tujuan Penulisan Laporan Observasi, Metode Penulisan Laporan Observasi dan Sistematika Penulisan Laporan Observasi.
Bab II
Pembahasan. Pada bab ini, penulis
menguraikan tentang Situs Budaya “Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan”
dan Kegiatan Observasi Selama di
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan.
Bab III
Penutup. Pada bab ini, penulis
menguraikan tentang kesimpulan, saran, daftar pustaka, serta lampiran.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Situs Budaya
“Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan”
Setu Babakan atau Danau Babakan terletak di Srengseng Sawah,
kecamatan Jagakarsa, Kotamadya Jakarta Selatan, Indonesia dekat Depok yang berfungsi sebagai
pusat Perkampungan
Budaya Betawi, suatu area yang diperuntukkan untuk pelestarian warisan budaya Jakarta, yaitu budaya
asli Betawi.
Situ Babakan merupakan danau buatan dengan area 30
hektare (79 akre) dengan kedalaman 1-5 meter dimana airnya berasal dari Sungai Ciliwung dan saat ini digunakan
sebagai tempat wisata alternatif, bagi warga dan para pengunjung.
Taman disekitarnya ditanami dengan beragam pohon
buah-buahan yaitu Mangga, Palem,
Melinjo, Rambutan, Jambu, Pandan, Kecapi, Jamblang, Krendang, Guni, Nangka
Cimpedak, Nam-nam, dan Jengkol.
Banyak kuliner khas Betawi terdapat disini, antara lain Kerak
Telor, Toge Goreng, Arum Manis, Rujak Bebek, Soto Betawi, Es Potong, Es Duren,
Bir Pletok, Nasi Uduk, Nasi Ulam, dan
lain-lain.
Wisata budaya yang disajikan antara lain rumah-rumah khas
Betawi yang dibagi menjadi 3 macam, pertama rumah Betawi gudang atau kandang,
kedua rumah Betawi Kebaya atau Bapang, dan yang ketiga adalah rumah Joglo,
hampir serupa dengan rumah khas Yogyakarta.
Keseniannya berupa Lenong, Tari Topeng, Tanjidor,
Marawis, Gambang Kromong, Tari Lenggang Nyai, dan Tari Narojeng.
Upacara Adat yang ada di perkampungan Betawi Setu
Babakan adalah Penganten Sunat, Pindah Rumah, Khatam Qur'an, dan Nujuh Bulan.
Mayoritas penduduk di Setu Babakan adalah Betawi, dengan program
dari pemda DKI untuk memperbaiki sarana dan prasarana yang ada untuk
mengakomodasi kebutuhan ruang terbuka hijau, serta area untuk resapan air, setu
babakan berbenah diri dengan dukungan penuh dari pemda DKI.
Fungsi dari Setu ini bukan hanya untuk tempat
melestarikan kebudayaan betawi yang makin tergerus oleh zaman, tapi digunakan
juga sebagai tempat alternatif rekreasi yang berlokasi di selatan jakarta.
selain fungsi utamanya sebagai penampung air resapan untuk selatan Jakarta.
B.
Kegiatan Observasi Selama di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
Dalam kesempatan yang lalu, penulis beserta mahasiwa
kelas F jurusan PGSD UNJ 2015 lainnya berkesempatan mengunjungi salah satu
situs budaya di Jakarta, yaitu Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan.
Seperti yang telah penulis uraikan pada bab sebelumnya,
banyak sekali wisata budaya yang disajikan situs budaya ini. Namun, tempat yang
menjadi tugas untuk penulis melakukan observasi adalah Tempat Pembuatan Kembang
Goyang, Tempat Pembuatan Batik Khas Betawi dan Tempat Pembuatan Ondel-ondel Mini.
1)
Kembang Goyang
Tempat yang penulis kunjungi pertama, yaitu Tempat
Pembuatan Kembang Goyang. Kue ini adalah salah satu kue tradisional khas
Betawi. Nama kembang goyang berasal dari bentuknya yang menyerupai kelopak
bunga atau kembang dan proses membuatnya digoyang-goyang hingga adonan terlepas
dari cetakan.
Berikut ini adalah bahan-bahan dan cara membuat kembang
goyang:
Bahan: telur
ayam, mentega, gula pasir, garam, tepung terigu, santan kelapa, air, dan minyak
goreng.
Cara membuat:
- Kocok telur ayam dan gula pasir hingga mengembang
- Masukkan tepung terigu, garam dan santan kelapa,
campur hingga rata
- Panaskan minyak goreng dalam jumlah banyak dan
panaskan cetakan
- Celupkan cetakan kembang goyang ke adonan
- Masukkan ke dalam penggorengan, goreng sambil
goyangkan cetakan hingga adonan terlepas
- Setelah adonan berwarna kuning keemasan, angkat dan tiriskan.
2)
Batik
Setelah itu, penulis melanjutkan perjalanan ke tempat
pembuatan batik. Narasumber menjelaskan, bahwa jenis batik disini dibedakan
menjadi 2 (dua) macam, yaitu batik tulis dan cap.
Dalam observasi tersebut penulis diajarkan cara membuat
batik tulis. Alat dan bahan yang dibutuhkan untuk membuat batik tulis adalah
kain mori (20x20cm), canting, lilin/malam, wajan dan kompor.
Di tempat ini sudah disiapkan kain yang sudah memiliki
pola untuk selanjutnya akan ditulis dengan canting. Proses ini cukup sulit
untuk pemula seperti penulis, instruktur di tempat ini berkata bahwa untuk
sampai ahli dalam membatik diperlukan waktu kurang lebih 6 (enam) bulan.
3)
Ondel-ondel mini
Berikutnya adalah tempat pembuatan ondel-ondel mini.
Sebelum membuat souvenir khas dari situs budaya ini, narasumber sedikit
menjelaskan tentang ondel-ondel. Dahulu, ondel-ondel dibuat untuk mengusir
hantu, dan hal-hal berbau mistis lainnya. Namun di zaman modern ini,
ondel-ondel dijadikan sebagai pajangan saja dan juga sebagai alat hiburan.
Alat dan bahan yang dibutuhkan yaitu, shuttlecock bekas, kain
perca, pernak-pernik (untuk mata dan hiasan kepala), lem, dan spidol. Cara
membuatnya adalah tempel kain-kain perca yang sudah diberi pola di shuttlecock,
hias bagian wajah dengan spidol.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Budaya
Betawi adalah budaya khas
Jakarta yang kini kian tergerus oleh perkembangan
zaman. Setu Babakan merupakan salah satu
cagar budaya Betawi yang bertujuan untuk melestarikan kebudayan Betawi.
B.
Saran
Saran bagi
pembaca khususnya pemuda adalah cintailah budaya bangsa. Begitu banyak dan
indahnya budaya-budaya Indonesia, jangan kita menyibukkan diri dengan
mempelajari budaya-budaya diluar Indonesia.
Saran bagi Situs
Budaya Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan, tambahkan jumlah pekerja,
sehingga pada saat banyak pengunjung yang datang ke tempat pembuatan makanan
ataupun kerajinan, instruktur tidak kewalahan dalam mengajari satu per satu
pengunjung.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar