Laporan
Hasil Observasi Wisata Cagar Budaya Setu Babakan
(Ditujukan
untuk memenuhi mata kuliah Konsep Dasar IPS)
Dosen:
Dr. Ajat Sudrajat, M.Pd
Disusun Oleh : Putantri
NIM: 1815152546
Kelas: F/ PGSD 2015
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum
wr.wb Puja dan puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang mana
telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyusun
laporan hasil observasi ini tepat pada waktunya. Saya senang karena dapat
menyajikan laporan ini kepada para pembaca, meskipun laporan ini saya susun
untuk memenuhi tugas Konsep Dasar IPS, namun saya juga berharap laporan ini
dapat membantu penulis dan pembaca agar mengetahui lebih lanjut mengenai “Cagar
Budaya Setu Babakan .Srengseng sawah, Jagakarsa.” yang mana akan menjadi topik
persembahan saya kali ini.
Namun penulis menyadari, laporan ini tidak akan tersusun dan terselesaikan dengan baik tanpa dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu saya ingin mengucapkan banyak terimakasih kepada :
Namun penulis menyadari, laporan ini tidak akan tersusun dan terselesaikan dengan baik tanpa dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu saya ingin mengucapkan banyak terimakasih kepada :
- Bapak Ajat
Sudrajat,S.Pd,M.Pd.
selaku Dosen Konsep Dasar IPS yang telah menugaskan observasi ini kepada saya.
- Bapak Roni selaku narasumber untuk
memberikan informasi seputar Setu Babakan.
-Ibu Yuyun
selaku narasumber untuk memberikan informasi dan mencontohkan langsung untuk
membuat makanan khas Betawi, yaitu kembang goyang
-Ibu Aya
dan Nana selaku selaku narasumber untuk memberikan informasi dan mencontohkan
langsung untuk membuat batik
-Bapak
Dede selaku narasumber untuk memberikan informasi dan mencontohkan langsung
untuk membuat ondel-ondel
Saran dan
kritik dari pembaca sangat penulis harapkan untuk perbaikan laporan observasi
ini, karena penulis menyadari bahwa laporan observasi ini masih banyak terdapat
kekurangan. Semoga laporan ini memberi manfaat bagi para pembaca semuanya.
Terimakasih. Wassalamu’alaikum wr.wb.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………..i
DAFTAR ISI……………………………………………...ii
BAB I : PENDAHULUAN……....………………………...1
A. Latar Belakang Masalah ……....………………………..1
B. Tujuan Observasi ………………....…………………….1
C. Pelaksanaan Observasi ………………………………….2
D. Rumusan Masalah ………………....……………………2
BAB II : PEMBAHASAN
A. Wisata Cagar Budaya Setu Babakan……………………3
B. Kegiatan observasi yang dilakukan …………………..3-5
BAB III : PENUTUP
A. Kesimpulan ……………………………………………..6
B.
Saran…………………...………………………………..6
DAFTAR PUSTAKA ………...…………………………....7
LAMPIRAN ………………………………………………..8
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setu Babakan atau yang berarti ‘Danau Babakan’ adalah kawasan wisata yang memiliki danau seluas 32 hektar area (79 akre) menampung aliran sungai Ciliwung terletak di kelurahan Srengseng Sawah, kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan. Setu Babakan difungsikan sebagai area cagar budaya yang dipelihara untuk menjaga dan pengembangan warisan budaya asli Betawi. Atas usaha Pemerintah Kota DKI didukung masyarakat dan tokoh Betawi dalam rangka melestarikan dan tetap menghidupkan kebudayaan Betawi dalam relevansi kekinian, ‘Perkampungan Budaya Betawi – Setu Babakan’ adalah salah satu contoh yang melalui S.K. Gubernur no 92 tahun 2000, ditetapkan sebagai sebuah tempat yang dikhususkan sebagai lahan konservasi budaya Betawi yang patut didukung dan dihargai.
Setu Babakan atau yang berarti ‘Danau Babakan’ adalah kawasan wisata yang memiliki danau seluas 32 hektar area (79 akre) menampung aliran sungai Ciliwung terletak di kelurahan Srengseng Sawah, kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan. Setu Babakan difungsikan sebagai area cagar budaya yang dipelihara untuk menjaga dan pengembangan warisan budaya asli Betawi. Atas usaha Pemerintah Kota DKI didukung masyarakat dan tokoh Betawi dalam rangka melestarikan dan tetap menghidupkan kebudayaan Betawi dalam relevansi kekinian, ‘Perkampungan Budaya Betawi – Setu Babakan’ adalah salah satu contoh yang melalui S.K. Gubernur no 92 tahun 2000, ditetapkan sebagai sebuah tempat yang dikhususkan sebagai lahan konservasi budaya Betawi yang patut didukung dan dihargai.
B. TUJUAN OBSERVASI
Tujuan
dari dilakukan penelitian tentang Wisata
Cagar Budaya Setu Babakan yang bertempat di Srengeng Sawah, Jagakarsa:
1) Untuk
mengetahui kondisi Wisata Cagar Budaya Setu Babakan.
2) Untuk
mengetahui daya tarik mengenai Wisata Cagar Budaya Setu Babakan.
3) Untuk
lebih mengenal dan bisa melestarikan budaya Betawi
1
C.
PELAKSANAAN OBSERVASI
Observasi ini saya lakukan dengan keterangan
sebagai berikut :
Lokasi
Observasi : Lokasi observasi adalah Wisata Cagar Budaya Setu Babakan yang berada
di Srengseng Sawah, Jagakarsa
Waktu Observasi : Waktu pengamatan sekitar
pukul 8.00 WIB sampai dengan 13.00 WIB , dilakukan pada Hari Senin, tanggal 30
November 2015
Cara Kerja:
Saya melakukan pengamatan langsung di Lapangan dan melakukan wawancara langsung
dengan penjaga Wisata Cagar Budaya Setu
Babakan
D. RUMUSAN MASALAH
- Bagaimana kondisi Wisata Cagar Budaya Setu Babakan?
- Apa saja yang dapat dilakukan di Wisata
Cagar Budaya Setu Babakan untuk lebih mengenal budaya Betawi?
2
BAB II
PEMBAHASAN
Di
‘Perkampungan Budaya Betawi – Setu Babakan’ dapat ditemui dan dinikmati
kehidupan bernuansa Betawi, berupa; komunitas masyarakat Betawi, keasrian alam
dan hutan kota, pementasan beragam kesenian tradisi di panggung pentas budaya
secara periodik mementaskan kelompok kesenian budaya Betawi dari seantero
Jabodetabek secara bergantian di setiap akhir pekan, pusat informasi dan
dokumentasi ke-Betawi-an, serta dibuka pelatihan dan kursus kesenian tari,
musik tradisional dan pencak silat ‘Beksi’ asli Betawi, serta beragam penganan
kuliner Betawi dijajakan disana. Diharapkan seluruh kegiatan yang ada dapat
dimanfaatkan sebagai bentuk perlindungan dan pembinaan guna melestarikan dan
mengembangkan tata kehidupan seni budaya tradisi Betawi sesuai dengan kebutuhan
kekinian, dan bermanfaat sebagai bentuk pengembangan potensi lingkungan dan
peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar serta sebagai salah satu obyek
wisata budaya yang ada di Jakarta.
Wisata
kampoeng budaya yang disajikan antara lain arsitektur rumah khas Betawi yang
dibagi menjadi 3 macam, pertama rumah Betawi gudang atau kandang, kedua rumah
Betawi Kebaya atau Bapang, dan yang ketiga adalah rumah Joglo, bangunan masjid
dan rumah-rumah kampung, bahkan warung kios makanan juga tak luput dari
karakter arsitektural betawi berhiaskan langkan dan lisplang gigi balang.
Di Wisata
Cagar Budaya Setu Babakan kita dapat mengenal budaya Betawi lebih dalam lagi.karena
tempat ini didirikan untuk melestarikan budaya Betawi.Seperti yang dikatakan
narasumber ketika kita mengunjungi tempat ini, setiap sabtu dan minggu rutin
diadakan acara pertunjukan kesenian Betawi.Salah satu contohnya yaitu lenong
Betawi, tarian khas betawi,dan pameran
budaya Betawi lainnya.
Kegiatan
di Wisata Cagar Budaya Setu Babakan yang dapat kita lakukan yaitu seperti
membuat kembang goyang. Ibu Yuyun selaku narasumber untuk memberikan informasi
dan mencontohkan langsung untuk membuat makanan betawi, yaitu kembang
goyang.Kita dapat melakukan praktek langsung dengan bergantian.
3
Bahan-bahan yang di butuhkan untuk membuat kembang goyang
Setelah
itu acara selanjutnya kita diperkenalkan berbagai motif dari batik Betawi,yang
dipandu langsung oleh narasumber yaitu ibu Aya dan Nana.Kita melakukan praktek
langsung utuk membuat batik,yang nanti hasil akhirnya kita bisa membawa
pulangnya.Tangan-tangan terlatih beliau sudah membuat berbagai corak batik yang
beraneka ragam,yang siap dipasarkan.Harganya berkisar Rp.
750.000,00-Rp.2.500.000 yang dapat kita lihat di galeri shop bertepatan di
samping tempat membatik kita.
4
Setelah itu kita diperkenalkan patung khas Betawi yang biasa kita sebut ondel-ondel. Bapak Dede selaku narasumber untuk memberikan informasi dan mencontohkan langsung untuk membuat ondel-ondel,Disana kita membuat miniature ondel-ondel yang terbuat dari kok yang diambil dari tempat latihan bulutangkis,dan kain perca untuk hiasan juga di ambil dari sisa rumah produksi baju.Sangat bagus ide beliau untuk memanfaatkan barang-barang yang sudah tidak terpakai bisa dijadikan sebuah kreasi yang tidak kalah menarik.
5
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
A.Kesimpulan
Wisata Cagar
Budaya Setu Babakan merupakan tempat untuk melestarikan warisan budaya
Betawi.Di sana terdapat berbagai macam corak budaya Betawi yang bisa kita
lihat, seperti contohnya rumah-rumah penduduk yang berada di komplek setu
babakan.Di sana kita juga dapat mempraktekkan langsung bagaimana membuat
batik,membuat makanan khas Betawi yaitu kembang goyang, dan yang terakhir
membuat miniatur ondel-ondel.
B. Saran
-Fasilitas
di setu babakan sangatlah bagus,bersih, dan juga terawat.Hanya saja pengunjungnya
yang masih tidak taat akan peraturan, yang masih saja membuang sampah tidak
pada tempatnya.Sebagai pengunjung yang tahu akan etika seharusnya kita sadar
bahwa kebersihan itu penting untuk di jaga.
-Di
kompleks pekarangan setu babakan juga sudah banyak warga yang mengganti
arsitektur rumah mereka menjadi rumah nuansa modern,Yang awalnya rumah tersebut
bercorak betawi.Sudah terlihat jelas identitas Betawi semakin memudar.Seharusnya
warga sekitar menghargai warisan budaya,bukannya malah menggantikan dengan
budaya modern.
6
DAFTAR PUSTAKA
http://tugaskab.blogspot.co.id/2013/01/observasi-budaya-dalam-perkampungan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar