Senin, 07 Desember 2015

BEAUTIQUE VALLEY ARIYANTO / F / 1815152933

KUNJUNGAN BUDAYA BETAWI KE SETU BABAKAN

(Ditujukan untuk memenuhi mata kuliah Konsep Dasar Ilmu Pengetahuan Sosial)
Dosen: Ajat Sudrajat, M.Pd
















Oleh                      :
Nama                    : BEAUTIQUE VALLEY ARIYANTO    
NIM                      : 1815152933
Program studi      : PGSD






PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2015



MOTTO

“ Attitude is everything ”


















                                                            Karya ini kupersembahkan kepada  :
·        Ayah dan Ibunda
·        Bapak Ajat Sudrajat, M.Pd
·        Handai Taulan dan Teman-temanku



     i




KATA PENGANTAR

            Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat, hidayah, serta karunia-Nya, sehingga laporan tantang “Observasi Budaya Betawi ke Setu Babakan” dapat terselesaikan. Dalam melaksanakan observasi ini penulis banyak dibantu oleh teman-teman, dosen, serta semua staf pengelola Setu Babakan. Diantara kesibukannya telah rela meluangkan waktu untuk membantu pengumpulan data pada saat observasi. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat :
1.      Ibu Dr. Sofia Hartati, M.Si selaku dekan Fakultas Ilmu Pendidikan
2.      Bapak Dr. Fahrurrozi, M.Pd selaku ketua jurusan PGSD
3.      Bapak Ajat Sudrajat, M.Pd selaku dosen pembimbing yang telah mendampingi kegiatan observasi
4.      Bang Indra Sutisna selaku pengelola Setu Babakan
5.      Bang Roni selaku guide
6.      Bang Dayat selaku pendamping dalam kegiatan observasi
7.      Mpok Yuyun selaku pendamping dalam pembuatan kembang goyang
8.      Mpok Aya dan Mpok Nana selaku pendamping dalam kegiatan membatik
9.      Bang Dede dan Bang Bule selaku pendamping dalam kegiatan pembuatan kenang-kenangan berupa ondel-ondel
Sebagai seorang manusia tidak lepas dari kesalahan, penulis menyadari bahwa penulisan laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan sumbangan pikiran, saran, dan kritik yang baik dari para pembaca. Akhirnya tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih.

Jakarta,   Desember 2015
 Mahasiswa

Beautique Valley Ariyanto
                                                                                                     NIM : 1815152933



                                                                             ii





DAFTAR ISI

MOTTO..........................................................................................................................i
KATA PENGANTAR...................................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR....................................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................1
A.  LATAR BELAKANG....................................................................................1
B.   RUMUSAN MASALAH...............................................................................1
C.   TUJUAN........................................................................................................2
D.  MANFAAT.....................................................................................................2
BAB II ISI.......................................................................................................................3
A.  SEJARAH SETU BABAKAN.......................................................................3
B.   KEMBANG GOYANG..................................................................................3
C.   MEMBATIK...................................................................................................4
D.  ONDEL-ONDEL.............................................................................................4
BAB III PENUTUP..........................................................................................................5
A.  KESIMPULAN................................................................................................5
B.  SARAN............................................................................................................5













                                                                          iii




                                                      DAFTAR GAMBAR



                                                                          KELAS F
                                                        

KEMBANG GOYANG




ONDEL-ONDEL





PENYERAHAN PLAKAT



BATIK CAP




ONDEL-ONDEL




PEMBUATAN MOTIF BATIK TULIS




                                                          MEMBERI WARNA BATIK TULIS







                                                                        MEMBATIK
















                                                                       iv




BAB I
PENDAHULUAN


   A.    LATAR BELAKANG
Indonesia memiliki banyak budaya, salah satu budaya yang dimiliki oleh Negara kita adalah Budaya Betawi. Di kota Jakarta khususnya di Jakarta Selatan terdapat sebuah perkampungan Betawi yang sampai sekarang masih banyak orang yang melestarikan dan menjaga budaya tersebut. Setu Babakan yang terletak di Srengsreng Sawah Kecamatan JagakarsaJakarta Selatan, Indonesia dekat Depok yang berfungsi sebagai pusat Perkampungan Budaya Betawi, suatu area yang dijaga untuk menjaga warisan budaya Jakarta, yaitu budaya asli Betawi. Situ atau setu Babakan merupakan danau buatan dengan area 32 hektar (79 akre) dimana airnya berasal dari Sungai Ciliwung. Danau ini merupakan tempat untuk rekreasi air seperti memancing, sepeda air, atau bersepeda mengelilingi tepian setu. Selain danau yang menarik untuk dipelajari yaitu pembuatan kembang goyang makanan khas Betawi, membuat batik yang memiliki corak motif Betawi, lalu kita dapat membuat sebuah replika ondel-ondel.
Sekarang banyak pemuda-pemuda di Indonesia yang terkadang melupakan budaya sendiri mereka terkadang banyak berhura-hura nongkrong sana-sini demi kesenangan semata. Padahal jika kita berfikir kritis kita sebagai pemuda bisa membantu Negara kita dengan cara mempelajari budaya sendiri. Di Setu Babakan terdapat sebuah perkampungan Betawi yang dapat kita pelajari supaya anak cucu kita kelak tidak haus akan budaya atau bisa jadi apabila sekarang kita sebagai pemuda mulai melupakan budaya sendiri anak cucu kita akan belajar budaya sendiri di Negeri orang. Tentunya kita sebagai mahasiswa tidak mau apabila suatu saat nanti Budaya kita dipelajari orang asing lalu diterapkan dinegara mereka sendiri.
 Oleh karena itu, penulis sebagai mahasiswa Universitas Negeri Jakarta melakukan observasi kunjungan ke Setu Babakan untuk mempelajari budaya Betawi. Pertama, yang membuat penulis tertarik untuk datang ke Setu yaitu anjuran mata kuliah Konsep Dasar IPS, kedua untuk menambah wawasan supaya dapat mengetahui tradisi dari budaya Betawi, ketiga karena kita sudah mempelajari budaya Betawi maka penulis tertarik untuk melestarikan budaya Betawi, keempat penulis menyukai acara jalan-jalan apapun bentuk dari jalan-jalan tersebut, lalu yang terakhir penulis setelah melakukan observasi tertarik untuk lebih memajukan Perkampungan Betawi.

      B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis memiliki permasalahan :
·           Bagaimana sejarah terlahirnya budaya Betawi di Indonesia ?
·           Bagaimana sejarah kembang goyang yang terkenal sebagai makanan khas Betawi ?
·           Bagaimana cara membuat batik tulis ?
·           Bagaimana cara membuat replika ondel-ondel ?
·           Bagaimana cara kita sebagai pemuda untuk melestarikan dan mempertahankan budaya Betawi ?







                                                                                   1




   C.  TUJUAN
        Adapun tujuan penulis melakukan observasi yaitu :
·           Untuk memenuhi tugas mata kuliah Konsep Dasar IPS.
·           Supaya kita mengetahui sejarah budaya Betawi.
·           Mengetahui makanan khas betawi yaitu kembang goyang, dari sejarahnya, dan cara membuatnya.
·           Agar kita mengetahui cara membatik.
·           Supaya kita bisa mengetahui langkah-langkah membuat replika ondel-ondel.
·           Sebagai generasi muda kita harus mempunyai langkah kedepan apa yang harus kita lakukan untuk memajukan dan melestarikan Perkampungan Betawi.

        D. MANFAAT
       Manfaat yang diharapkan setelah melakukan observasi yaitu :
·           Dapat menerapkan cara pembuatan kembang goyang dalam kehidupan sehari-hari, kita juga dapat memberikan pelatihan kepada teman-teman kita yang tidak mengikuti observasi.
·           Dapat memberikan informasi ke teman-teman kita mengenai budaya Betawi supaya tidak punah.








              







                                                                      2



BAB II
PEMBAHASAN


   A.    SEJARAH SETU BABAKAN
Sejarahnya, penetapan Setu Babakan sebagai kawasan Cagar Budaya Betawi sebenarnya sudah direncanakan sejak tahun 1996. Sebelum itu, Pemerintah DKI Jakarta juga pernah berencana menetapkan kawasan Condet, Jakarta Timur, sebagai kawasan Cagar Budaya Betawi, namun urung (batal) dilakukan karena seiring perjalanan waktu perkampungan tersebut semakin luntur dari nuansa budaya Betawi-nya. Dari pengalaman ini, Pemerintah DKI Jakarta kemudian merencanakan kawasan baru sebagai pengganti kawasan yang sudah direncanakan tersebut. Melalui SK Gubernur No. 9 tahun 2000 dipilihlah perkampungan Setu Babakan adalah sebuah kawasan perkampungan yang ditetapkan Pemerintah Jakarta sebagai tempat pelestarian dan pengembangan budaya Betawi. Setu Babakan diresmikan oleh Pemerintah DKI Jakarta pada tanggal 20 Januari 2001.
Perkampungan yang terletak di Kota Jakarta Selatan merupakan salah satu objek wisata yang menarik bagi wisatawan yang ingin menikmati suasana khas pedesaan atau menyaksikan budaya Betawi asli secara langsung. Di perkampungan ini, masyarakat Setu Babakan masih mempertahankan budaya dan cara hidup khas Betawi,  memancing, bercocok tanam, berdagang, membuat kerajinan tangan, dan membuat makanan khas Betawi. Melalui cara hidup inilah, mereka aktif menjaga lingkungan dan meningkatkan taraf hidupnya. Perkampungan Betawi  ini memiliki luas wilayah 289 hektar, 65 hektar di antaranya adalah milik pemerintah di mana yang baru dikelola hanya 32 hektar. Tanaman yang terdapat di perkampungan ini diantaranya Mangga, Palem, Melinjo, Rambutan, Jambu, Pandan, Kecapi, Jamblang, Krendang, Guni, Nangka Cimpedak, Nam-nam, dan Jengkol.
Setu Babakan memiliki tujuan dan fungsi, mengapa dapat dijadikan sebuah perkampungan Betawi, tujuannya ada dua yaitu mengangkat harkat dan martabat masyarakat Betawi. Yang kedua untuk mengangkat perekonomian masyarakat yang tinggal di kawasan perkampungan Betawi. Selanjutnya, memiliki enam fungsi yaitu sebagai sarana ibadah, sarana pemukiman, sarana informasi, sarana pelestarian dan pengembangan, sarana penelitian, dan sarana pariwisata.



   B. PEMBUATAN KEMBANG GOYANG
Sekilas mengenai makanan khas Betawi yang satu ini. Satu pertanyaaan seketika    muncul, mengapa dinamakan kembang goyang ? Jawabannya adalah, karena  memiliki cetakan seperti bunga, lalu saat digoreng digoyang-goyang.
·           Alat :
o  Penggorengan
o  Cetakan Bunga
o  Kompor gas
o  Sumpit panjang dari bilah bambu
·           Bahan  :
o  Telur
o  Mentega
o  Gula pasir
o  Garam
o  Tepung beras
o  Santan
o  Air mineral
o  Minyak goreng
·           Cara membuat :
o  Menyiapkan alat dan bahan.
o  Mencampurkan semua bahan sehingga menjadi sebuah adonan.
o  Panaskan minyak goreng sambil mencelupkan cetakan kedalam minyak yang akan dipanaskan.
o  Apabila telah minyak dan cetakan telah panas, lalu celupkan cetakan kedalam adoanan. Saat mencelupkan cetakan janganlah tertutup semua, usahakan bagian atas tidak tertutup oleh adonan, karena jika tertutup maka saat digoreng kembang goyang tidak bisa terlepas dari cetakan.
o  Lalu, masukan cetakan yang telah terlumuri adonan ke dalam penggorengan.
o  Saat digoreng maka goyangkan cetakannya, supaya kembang goyang dapat terlepas dari cetakan.
o  Setelah kembang goyang terlepas maka tunggu sebentar sampai warnya berubah menjadi cream
o  Selanjutnya angkatlah dengan sumpit, letakkan di atas nampan yang dilapisi dengan tissue sampai benar-benar minyaknya tiris, lalu angina-anginkan sebentar supaya kembang goyang saat dimakan terasa renyah.
o  Ulangilah langkah-langkah tersebut.




                                                               3





   C. MEMBATIK
     Batik dalam budaya Betawi terbagi menjadi dua yaitu :
·           Tulis
·           Cap
Yang membedakan antara batik tulis dan cap yaitu cara pembuatannya.
·           Cara membuat batik tulis :
o  Membuat motif yang ditulis denga pulpen di atas kain putih.
o  Panaskan malam dalam penggorengan kecil dengan api yang sedang.
o  Saat membatik kita harus memakai sebuah kain yang didesain untuk menutupi paha kita, yang digunakan untuk melindungi paha kita dari tetesan malam.
o  Selanjutnya kita celupkan canting kedalam malam yang telah dipanaskan, lalu torehkan malam ke kain yang telah diberi motif.
o  Ulangi langkah tersebut.

   D.  ONDEL-ONDEL
            Ondel-ondel merupakan sebuah bagian terpenting dari masyarakat Betawi, dalam  masyarakat Betawi dahulu ondel-ondel mempunya fungsi sebagai pengusir hantu dan penolak bala. Sekarang ondel-ondel digunakan untuk hiasan dan sebagai pajangan.














                                                                    4




BAB III
PENUTUP


A.    KESIMPULAN
      Berdasarkan hasil observasi “Kunjungan Budaya Betawi ke Setu Babakan” dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
o  Sebagai generasi muda kita harus menjaga Budaya Betawi, supaya tetap lestari.
o  Kita dapat mewariskan Budaya Betawi kepada generasi selanjutnya.
o  Kita dapat mengembangkan dan memajukan Budaya Betawi.
o  Kita dapat mengenalkan Budaya Betawi kepada masyarakat dalam dan luar negeri.

B.     SARAN
      Setelah melakukan observasi sebaiknya kita sebagai generasi muda harus terus menjaga Budaya Betawi, agar tetap lestari dan tidak diambil oleh Negara lain. Supaya anak cucu kita kelak dapat menikmati dan mempelajari Budaya Betawi.
      Dalam penulisan laporan ini, penulis menyadari masing banyak kekukarangan, baik dari bahasa dan kelengkapan materi. Oleh karena itu, penulis meminta kritik dan saran dari para pembaca, supaya kedepan dapat menjadi lebih baik lagi.













                                                                5














DAFTAR PUSTAKA






                                                

Tidak ada komentar:

Posting Komentar